Faktanya, perilaku ini mungkin berakar dari perilaku keibuan bonobo betina, yang menggendong bayinya saat masih kecil.
Para peneliti telah mengamati bahwa perilaku berpelukan ini paling umum terjadi pada bonobo muda dan biasanya terjadi setelah bonobo mengalami konflik atau stres.
Seringkali, dalam kasus ini, bonobo yang tertekan akan merentangkan tangannya dengan gerakan memohon, dan bonobo lainnya akan secara dramatis berlari ke arah bayi yang menjerit dan memeluknya erat-erat.
"Seekor bonobo mungkin meminta (pelukan), jadi mereka akan mencari seseorang dan semacam meminta bantuan, atau seseorang mungkin menawarkannya," kata Clay.
Sulit untuk menilai emosi hewan, tetapi bukti menunjukkan bahwa berpelukan dapat menenangkan primata ini, seperti halnya manusia, kata Clay.
Menariknya, dalam beberapa penelitian sebelumnya, Clay dan rekan-rekannya menemukan bahwa bonobo yatim piatu lebih kecil kemungkinannya untuk memberikan pelukan simpatik kepada teman sebayanya yang tertekan.
Hal itu jika dibandingkan dengan bonobo muda yang dibesarkan oleh induknya. "Ini mungkin menunjukkan pentingnya pengasuhan orang tua dalam meletakkan dasar bagi gerakan sosial primata ini," kata Clay.
Bonobo mungkin sangat menyukai pelukan yang baik, tetapi akar dari pelukan ini membuat perilaku ini umum di banyak spesies primata lainnya di dunia hewan.
Pada banyak spesies ini, induk bonobo menggendong bayinya erat-erat selama masa bayi yang lama. Misalnya, simpanse (Pan troglodytes) — kerabat dekat bonobo — juga diketahui suka berpelukan.
Hal ini terutama terlihat dalam situasi tegang seperti "patroli perbatasan," ketika simpanse berkeliaran untuk menegaskan kehadiran mereka dan melindungi wilayah mereka, kata Clay.
"Jika mereka mendengar predator, atau kelompok simpanse lain, atau sesuatu yang menakutkan, saat itulah Anda akan melihat mereka saling bersentuhan dan berpegangan satu sama lain," kata Clay.
Pelukan tampaknya berfungsi sebagai perlindungan dalam menghadapi bahaya, tambah Clay. "Seperti perilaku yang dilakukan manusia, yang biasanya saling meraih saat takut."