Drakaina, Makhluk Mitologi Yunani Setengah Wanita dengan Ekor Ular

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 17 Agustus 2023 | 18:16 WIB
Dalam mitologi Yunani, penampilan Drakaina berupa setengah manusia dan ular. (U-Report)

Banyak dari drakaina belakangan ini disebutkan dalam karya Pausanias, seorang musafir abad ke-2 yang merinci situs-situs Yunani. Ini bukanlah tambahan yang terlambat dari literatur, tetapi catatannya tentang kepercayaan lokal.

Dalam hal ini, monster lokal juga terinspirasi oleh motif kuno. Makhluk-makhluk ini melokalkan mitos yang dikenal dalam beberapa bentuk di seluruh dunia Yunani.

Drakaina paling awal yang digambarkan sebagai setengah wanita dan setengah ular adalah Echidna. Dia menetapkan bentuk yang akan diulangi di banyak monster lain selama ratusan tahun.

Ular adalah simbol Dunia Bawah dan kejahatan yang tersebar luas dalam mitologi Yunani, jadi mereka termasuk dalam bentuk banyak monster. Rekan Echidna, Typhon, misalnya, memiliki ciri-ciri seperti ular.

Banyak monster yang kemudian digambarkan sebagai drakaina dimulai dengan karakteristik ular yang lebih umum. Saking populernya tokoh-tokoh seperti Echidna, Python dan Scylla kemudian digambarkan sebagai monster sejenis.

Banyak sejarawan percaya bahwa Echidna adalah salah satu drakaina Yunani pertama, tetapi wujudnya tidak berasal darinya. Kisah ratu Scythian dapat memberikan beberapa wawasan tentang bagaimana naga betina menjadi begitu populer.

Echidna sering dikatakan tinggal di suatu tempat dekat Scythia, yang menimbulkan interpretasi bahwa kedua monster itu satu dan sama. Beberapa detail mitologi juga menyebabkan beberapa sejarawan percaya bahwa cerita tersebut mungkin bukan bahasa Yunani dalam bentuk paling awal.

Mereka percaya bahwa legenda tentang raja-raja yang diturunkan dari makhluk mirip ular berakar pada mitologi Scythian, bukan Yunani. Kisah Heracles dan Scythian Echidna kemungkinan merupakan reinterpretasi Yunani dari mitos Scythian asli.

Di Scythia dan di tempat lain, wanita ular ini mungkin bukan monster. Ada bukti bahwa banyak budaya, termasuk Scythians, memiliki dewi kesuburan dengan ekor ular.

Dewa-dewa Yunani berpenampilan lebih manusiawi, sehingga perumpamaan drakaina tidak diterapkan pada dewi ketika memasuki budaya mereka. Sebaliknya, itu dibuat menjadi Echidna, ibu dari monster yang diasosiasikan dengan tanah barbar.

Namun, beberapa sisa asal usul ketuhanan drakaina tetap ada dalam mitologi Yunani. Putra bangsawan ratu Scythian dan banyak anak Echidna menggemakan peran yang mungkin pernah dimainkan oleh dewi kesuburan seperti ular dalam agama pra-Yunani.