Kohl: Kosmetik yang Sebabkan Kematian dalam Sejarah Fesyen Mesir Kuno

By Galih Pranata, Senin, 21 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Musik, dansa, dan kohl dalam ritus mempercantik diri wanita Mesir Kuno, meski pada akhirnya berisiko tinggi hingga sebabkan kematian akibat keracunan timbal. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Mesir Kuno meninggalkan jejak peradaban yang besar dan panjang, waktu silam yang terbentang jauh dari zaman modern dewasa ini. Jejak arkeologinya melukiskan banyak hal.

Makam-makam Mesir Kuno adalah situs paling bernilai di era modern ini. Seni makam Mesir umumnya menggambarkan dewa dan monster, pertempuran dan kemuliaan, hingga beberapa temuan menarik.

"Mereka (orang-orang Mesir Kuno) memberi wawasan kepada para arkeolog tentang aktivitas dan kehidupan sehari-hari orang Mesir," tulis Aimee Heidelberg kepada History Collection dalam artikel berjudul Deadliest Fashion From History, terbitan 7 Agustus 2023.

Makam-makam Mesir Kuno juga menggambarkan tren dari sejarah fesyen di Mesir Kuno. Mulai dari shendyt atau schenti (cawat) orang biasa hingga jubah dengan hiasan motif yang kompleks atau juga perhiasan para bangsawan Mesir Kuno.

Namun ada satu tren mode yang umum dan menarik dikaji dari sejarah fesyen Mesir Kuno adalah kohl eye liner. Tampaknya kohl eye liner ini telah digunakan oleh orang Mesir dari semua kalangan kelas sosial di sepanjang sejarah fesyen yang berkembang di sana.

Kohl atau kajal atau kajol adalah kosmetik mata kuno. Jenis kosmetik ini dibuat secara tradisional dengan menggiling stibnite. Stibnite atau disebut juga antimonite, adalah mineral sulfida.

Penemuan kohl eye liner ini diidentifikasi dalam seni dan sejarah fesyen di Mesir Kuno sejak era Naqada III, sekira 3100 SM. Kohl awalnya digunakan sebagai penyembuh sakit mata yang kemudian berkembang menjadi eye liner.

Selanjutnya, kohl menjadi umum digunakan untuk memperindah dan mempercantik mata, melindunginya dari sinar matahari wilayah Nil yang menyilaukan.

Lebih-lebih, "kohl eye liner melindungi orang Mesir dari infeksi mata (kepercayaan kuno yang dibuktikan dengan ilmu pengetahuan modern)," imbuhnya. Umumnya, para bangsawan menggunakan kohl yang berkualitas lebih tinggi.

Sementara orang Mesir dengan uang terbatas menggunakan kohl tiruan yang lebih murah yang telah menambahkan jelaga dari api atau bahan tambahan lainnya untuk merentangkan produk.

Kontainer kohl Mesir Kuno dari Dinasti ke-18, yang bertuliskan 'untuk Ratu Tiye.' (Wikimedia Commons)

Eye liner Kohl menggunakan berbagai bahan, dari almond yang dibakar, oksida mangan hitam, perunggu, oker, tetapi terkadang juga terbuat dari galena, yang mengandung timah sulfida, atau antimon sulfida yang sedikit kurang beracun.