Misi Iwakura: Kontroversi dan Dampak Modernisasi Kekaisaran Jepang

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 21 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Misi Iwakura adalah perjalanan diplomatik Kekaisaran Jepang pergi ke Amerika Serikat dan Eropa dimulai tahun 1871. (Nippon.com)

Akhirnya, ketika Jepang dengan cepat memodernisasi dan mengadopsi ide, teknologi, dan institusi Barat, tantangan untuk melestarikan identitas budayanya menjadi semakin mendesak.

Proses westernisasi memicu perdebatan dan diskusi tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara merangkul kemajuan dan melestarikan tradisi dan warisan unik Jepang.

Warisan Misi Iwakura

Pengaruh dan dampak misi tersebut dapat dirasakan dalam berbagai aspek masyarakat Jepang, politik, dan hubungan luar negeri. 

Pertama, memainkan peran penting dalam mempercepat upaya modernisasi Jepang dengan memberikan wawasan berharga dan pelajaran dari Barat.

Pengamatan dan pengalaman delegasi secara langsung mempengaruhi perkembangan kebijakan dan reformasi di berbagai bidang seperti pendidikan, militer, industri, dan infrastruktur.

Upaya ini memungkinkan Kekaisaran Jepang dengan cepat mengejar kekuatan Barat dan mengubah dirinya menjadi negara industri modern.

Misi tersebut juga membantu membangun dan memperkuat hubungan diplomatik antara Jepang dan negara-negara Barat. Hubungan yang dibangun selama misi meletakkan dasar untuk kerjasama masa depan, saling pengertian, dan menghormati antara Jepang dan Barat.

Koneksi ini terbukti sangat berharga di tahun-tahun berikutnya karena Jepang berusaha merevisi perjanjian yang tidak setara dan menegaskan dirinya sebagai pemain utama di panggung dunia.

Penekanan Misi Iwakura pada pendidikan dan pentingnya mengirim siswa Jepang ke luar negeri untuk belajar berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja yang sangat terampil dan berpendidikan di Jepang.

Investasi dalam sumber daya manusia ini memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan industri dan kemajuan teknologi Jepang.

Misi Iwakura tidak hanya membantu membangun hubungan diplomatik tetapi juga berfungsi sebagai model inisiatif diplomatik Jepang di masa depan. Misi tersebut menunjukkan pentingnya terlibat dengan negara lain dan belajar dari pengalaman mereka untuk menginformasikan perkembangan Jepang sendiri.