Mengapa Orang Mesir Kuno Memotong Tangan Musuh yang Kalah Berperang?

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 25 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Dalam sejarah Mesir kuno, terdapat praktik memotong tangan musuh yang kalah setelah pertempuran. (Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah Mesir Kuno sangat terkenal dalam bidang arsitektur, seni, dan teknologi, namun kehebatan dan taktik militer mereka sering diabaikan.

Di antara taktik tersebut adalah praktik memotong tangan musuh yang kalah setelah pertempuran. Lalu, mengapa bangsa Mesir kuno melakukan hal tersebut?

Meskipun hal ini mungkin tampak seperti praktik yang mengerikan dan biadab bagi kita saat ini, hal ini merupakan praktik umum dalam peperangan kuno dan mengungkapkan banyak hal tentang nilai-nilai dan kepercayaan orang Mesir Kuno.

Pentingnya peperangan bagi Mesir

Negara Mesir Kuno adalah negara adidaya militer yang memproyeksikan kekuatannya melalui peperangan, penaklukan, dan ekspansi.

Para firaun Mesir Kuno merupakan salah satu penguasa terkuat pada masanya, dan mereka menggunakan kekuatan militer mereka untuk memperluas pengaruh dan kendali mereka atas wilayah-wilayah tetangga. 

Bangsa Mesir Kuno dikenal karena taktik, senjata, dan teknologi militernya yang inovatif, termasuk pengembangan kereta, busur, dan anak panah, serta penggunaan hieroglif untuk berkomunikasi selama pertempuran.

Mereka juga memiliki militer yang terlatih dan terorganisir, terdiri dari tentara profesional yang dilatih sejak usia muda dalam seni perang dalam sejarah Mesir kuno.

Melalui serangkaian kampanye militer yang sukses, bangsa Mesir Kuno mampu memperluas kerajaan mereka dan menguasai wilayah luas yang membentang di Mesir modern, Sudan, dan Levant. 

Apa yang memotivasi para firaun Mesir kuno untuk berperang? 

Firaun Mesir Kuno terlibat dalam perang ekspansi karena berbagai alasan, termasuk keuntungan ekonomi, perolehan sumber daya, kekuatan politik, dan ideologi agama.

Salah satu motivasi utama ekspansi adalah keinginan untuk menguasai dan memperoleh sumber daya berharga seperti emas, perak, tembaga, dan batu mulia.