Hak Samurai Kekaisaran Jepang untuk Membunuh Orang yang Menghinanya

By Sysilia Tanhati, Jumat, 25 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Samurai Kekaisaran Jepang memiliki hak untuk membunuh rakyat jelata jika mereka menghina kehormatannya. (Utagawa Kunisada)

Jadi, dokter dan bidan mungkin harus bersikap kasar ketika harus menyelamatkan nyawa pasien. Dan mereka tidak melakukannya dengan sengaja.  

Setiap kali seorang samurai membunuh seseorang dari kelas bawah yang telah menyinggungnya, samurai harus mengakuinya. Jika alasannya pembunuhan itu dianggap tidak masuk akal, maka samurai bisa dijatuhi hukuman yang berat.

Samurai juga bisa membunuh samurai lain di Kekaisaran Jepang

Samurai sering membunuh samurai lain, tapi biasanya bukan samurai yang berasal dari klan mereka. Sebaliknya, para samurai yang bertikai dari klan yang berbeda berperang dan membunuh satu sama lain sepanjang waktu. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengambil kendali sebagai penguasa.

Pertempuran antar klan samurai dimulai sekitar tahun 1185 dan berlanjut selama beberapa ratus tahun hingga akhir tahun 1800-an.

Bukan tidak mungkin bahwa samurai membunuh samurai lain dalam klan mereka sendiri. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan posisi karena persaingan antar anggota klan atau keluarga.

Setelah Restorasi Meiji, pemerintahan shogun dihapuskan. Demikian juga dengan kelas dan hak samurai. Sejak saat itu, samurai pun menghilang dari Kekaisaran Jepang. Para mantan samurai beralih profesi menjadi pejabat pemerintah, petani, sampai pedagang.