Nationalgeographic.co.id—Abe no Seimei adalah seorang penyihir dan peramal dari zaman Heian Kekaisaran Jepang yang dihormati.
Sosoknya telah dikenal luas sebagai salah satu onmyoji atau pengusir roh jahat pengguna ilmu onmyōdō dalam sejarah Kekaisaran Jepang. Dia berspesialisasi dalam ramalan, sihir, ritual, doa, yang membuatnya dihormati di banyak Kuil, termasuk Seimei Jinja di Kyoto.
Kehidupan Awal Abe no Seimei
Abe no Seimei, seorang tokoh terkemuka pada Zaman Heian Kekaisaran Jepang terkenal sebagai seorang praktisi ahli onmyōdō, sebuah tradisi esoteris unik Jepang yang dipengaruhi oleh filsafat Tiongkok (Wu Xing), dikombinasikan dengan praktik asli Shinto, Budha, dan Tao.
Dikutip Samurai History, dia bertugas di istana Heian dengan peran istimewa sebagai onmyoji, spesialis ramalan. Tanggung jawabnya mencakup banyak hal, mulai dari mengusir roh jahat dari Kyoto hingga membuat kalender dan memberikan nasihat spiritual mengenai urusan kenegaraan.
Posisi terhormat ini memungkinkan dia untuk memanjatkan doa untuk kesehatan rumah tangga Kekaisaran dan meramalkan peristiwa-peristiwa surgawi, yang semakin memperkuat status terhormatnya di istana.
Abe no Seimei, lahir dari ayah manusia dan ibu roh kitsune, Kuzunoha. Di bawah bimbingan Kamo no Tadayuki, Seimei bergulat dengan sifat gandanya.
Warisan kitsune-nya terkadang mendorongnya untuk melakukan kenakalan dan manipulasi, membayangi kemampuannya yang luar biasa. Namun, bimbingan Tadayuki memastikan kecenderungan jahat ini hanyalah momen singkat dalam kehidupan yang termasyhur.
Bertempat tinggal di dekat Jembatan Ichijo-modori di Kyoto, sebuah area yang dianggap oleh banyak orang sebagai pintu masuk ke dunia bawah dan portal bagi roh-roh jahat ke dalam kota, kehadiran Seimei semakin memposisikannya sebagai penjaga terhadap entitas-entitas ini, menjaga kompleks istana dan lingkungan. penduduk ibu kota.
Perjalanan Mistik Abe no Seimei
Onmyōdō, diterjemahkan sebagai “Jalan Yin dan Yang,” adalah kosmologi esoteris tradisional Jepang. Hal ini memadukan prinsip-prinsip filsafat Tiongkok, khususnya konsep Yin dan Yang serta lima elemen, dengan kepercayaan asli Shinto dan ajaran lainnya dari Budha dan Taoisme.
Praktisi onmyōdō dikenal sebagai onmyoji, dan mereka memainkan peran penting di istana Jepang, menyediakan berbagai layanan mulai dari prediksi astrologi dan pembuatan kalender hingga ritual untuk mengusir roh jahat dan memastikan nasib baik.
Kehebatannya disebabkan oleh bakat bawaan dan pelatihan serta studi yang ketat. Sebagai murid magang muda, dia dibimbing oleh onmyoji sebelumnya, Kamo no Tadayuki.
Di bawah bimbingan Tadayuki, Seimei dihadapkan pada ajaran dan praktik mistis yang mendalam, mempertajam keterampilan dan pemahamannya tentang seni esoteris.
Namun yang benar-benar membedakan Seimei adalah kepekaannya yang tajam terhadap hal-hal gaib. Dia memiliki kemampuan tinggi untuk merasakan oni (roh iblis) dan entitas halus lainnya, sering kali mendeteksi kehadiran mereka terlebih dahulu.
Karunia ini bukan hanya soal persepsi. Seimei dapat berinteraksi dengan roh-roh ini, memastikan keamanan dan kesejahteraan dunia.
Selain aspek mistik tersebut, onmyoji seperti Seimei juga didasarkan pada ilmu empiris. Mereka mahir dalam astronomi, geomansi, dan seni pembuatan kalender yang rumit.
Keajaiban Abe no Seimei yang penuh teka-teki
Dalam sejarah Kekaisaran Jepang, hanya sedikit tokoh yang diselimuti mistik seperti Abe no Seimei. Seiring berjalannya waktu, garis antara fakta dan fiksi seputar hidupnya menjadi kabur, menjadikannya sebagai praktisi sejarah onmyōdō dan sosok legendaris yang mampu melakukan keajaiban.
Onmyōdō, berakar pada filsafat Tiongkok dan dikombinasikan dengan praktik asli Jepang seperti Shinto, Budha, dan Taoisme, menjadi fondasi kekuatan Seimei. Dengan pengetahuan ini, Seimei bukan hanya seorang sarjana tapi juga pelindung.
Dia dengan terampil menguraikan pola-pola langit, meramalkan peristiwa-peristiwa penting seperti turun takhta Kaisar Kazan dengan akurasi yang luar biasa. Kemahiran dalam peramalan ini didokumentasikan dalam teks seperti Konjaku Monogatarishu.
Pelayanan ke Istana Kekaisaran Jepang, Puncak Pengaruh Abe no Seimei
Keahlian Abe no Seimei yang tak tertandingi dalam onmyōdō, tidak hanya menjadikannya sosok terhormat dalam sejarah Kekaisaran Jepang. Hal ini memperkuat perannya yang sangat diperlukan di Istana Kekaisaran Jepang.
Dia adalah kekuatan pelindung dan penuntun bagi Kaisar dan para bangsawan. Sebagai seorang peramal, wawasan Seimei terhadap pola-pola langit memungkinkan dia untuk memprediksi peristiwa-peristiwa penting dan potensi ancaman.
Prediksi-prediksi ini bukan sekedar ramalan, pembacaannya tepat berdasarkan pemahaman mendalam tentang astronomi, siklus matahari dan bulan, serta nuansa tarian bintang di langit.
Penguasaannya dalam Manipulasi Astronomi, sebuah seni esoteris dalam memodifikasi atau menafsirkan kesejajaran bintang, semakin mengasah kemampuan ini.
Kediamannya di Istana Kekaisaran (Ichijo Modoribashi) bukan hanya bukti kedudukannya yang terhormat. Tempat ini menjadi pusat aktivitas mistis, tempat ia tinggal bersama tokoh-tokoh penting dalam hidupnya, termasuk Kuzunoha, istri rubah legendarisnya, dan Yasuaki, murid kitsune-nya.
Di dalam tembok ini, perannya sebagai pelindung bersinar paling terang, melakukan ritual penyucian untuk melindungi Kaisar dari penyakit dan kekuatan jahat.
Sebagai bukti pengaruhnya yang besar, Abe no Seimei-jinja berdiri di Kyoto, didirikan di lahan bekas kediamannya. Ini adalah penghormatan abadi kepada seorang pria yang hidupnya terkait dengan Istana Kekaisaran, yang menjaga kesuciannya dan membimbing nasibnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang tak tertandingi.