Polutan Antropogenik Berdampak Paling Besar Terhadap Ekosistem Pesisir

By Ricky Jenihansen, Senin, 28 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Polutan antropogenik di ekosistem pesisir Indonesia memberikan dampak paling buruk. (Public Domain)

Dua rangkaian pulau, Nusa Tenggara dan Maluku, juga memiliki peran sejarah dan ekonomi yang signifikan di negara ini. Tujuh puluh delapan persen wilayah Indonesia terdiri dari perairan.

Indonesia memiliki lebih dari 81.000 km garis pantai yang mewakili ekosistem pesisir dan laut tropis yang paling beragam di dunia. Laut Indonesia dianggap sebagai ekosistem dengan produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan produktivitas di semua tingkat rantai makanan.

Kawasan ini terletak di pusat keanekaragaman hayati Indo-Pasifik Barat, yang sebagian besar terdiri dari tiga ekosistem: karang, bakau, dan lamun.

Sisi timur Indonesia merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang, kawasan laut dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di bumi.

Segitiga Terumbu Karang bagian Indonesia menampung lebih dari 75% spesies karang dunia di 51.000 km2 kawasan terumbu karang, menurut Asian Development Bank.

Ekosistem mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar secara global, dengan luas lebih dari 33.100 km2, mencakup lebih dari 20% mangrove dunia.

Indonesia juga memiliki luas lebih dari 30.000 km2 padang lamun di seluruh nusantara. Secara total, hutan bakau dan padang lamun di Indonesia menyimpan 17% cadangan karbon biru dunia, peneliti menjelaskan.

Peneliti mengatakan, isu-isu ekosistem pesisir dan kualitas air di Indonesia menjadi fokus penelitian mereka. "Berdasarkan penelitian yang diterbitkan antara tahun 1986 dan 2021, kami menemukan bahwa masalah yang paling mendesak adalah terkait dengan polusi nutrien."

"Karena 82% penelitian yang kami tinjau menunjukkan konsentrasi nutrien melebihi batas standar, dibandingkan dengan logam berat sebesar 54% atau polutan organik sebesar 50 persen."

Nutrien merupakan unsur atau senyawa kimia yang digunakan dalam metabolisme suatu organisme. Di antara beberapa nutrien, yang tergolong dalam nutrien organik adalah karbohidrat, lemak, protein, asam amino.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Asian Development Bank yang menyatakan bahwa kualitas air pesisir relatif buruk dan memerlukan perhatian segera.

Studi menunjukkan bahwa kelebihan nutrien pada ekosistem pesisir berkorelasi dengan kejadian ekologi seperti hipoksia dan eutrofikasi (peningkatan kadar mineral).