Gong Gong, Dewa Air Penyebab Bencana Kosmis dalam Mitologi Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Kamis, 7 September 2023 | 10:00 WIB
Dalam mitologi Tiongkok kuno, Gong Gong adalah dewa kehancuran dan penguasa air. Namun, makhluk ini melakukan hal-hal yang sangat merusak bagi bumi. (Public Domai)

Untuk menyelesaikan tugasnya, Nu Gua menggunakan kaki kura-kura dan batu yang dicairkan yang berubah menjadi campuran lima warna. Dia juga membangun sebuah istana indah yang menjadi prototipe kota-kota bertembok di Tiongkok.

Namun dia tidak dapat memperbaiki semua kerusakan yang disebabkan oleh Gong Gong. Misalnya, dia tidak dapat sepenuhnya mengoreksi kemiringan langit dan bumi. Juga mengubah pengaruh perubahan itu terhadap matahari, bulan, bintang, dan sungai di Tiongkok.

Dalam puisi Tiongkok kuno Pertanyaan Surgawi (Tianwen), Gong Gong disalahkan karena membuat poros bumi tidak tepat di tengahnya. Kesalahan makhluk mitologi Tiongkok kuno itu menyebabkan poros bumi miring ke tenggara dan langit miring ke barat laut.

Tuduhan ini sangat serius. Kemiringan sumbu tersebut menjadi alasan mengapa sungai-sungai di Tiongkok pada umumnya mengalir ke arah tenggara, khususnya Sungai Yangtze dan Sungai Kuning. Juga mengapa matahari, bulan, dan bintang bergerak ke arah barat laut.

Konon, mitos Gunung Buzhon dalam cerita rakyat Tiongkok dianggap sebagai akar penyebab semua sungai besar di Tiongkok mengalir ke timur.

Apakah Gong Gong selalu dikreditkan dengan kehancuran dalam mitologi Tiongkok kuno?

Tidak diragukan lagi, ia mempunyai pendekatan yang berbahaya terhadap air. Akan tetapi pernahkah ia menghasilkan sesuatu yang baik bagi manusia dan planet bumi?

Dalam cerita rakyat dan mitologi Tiongkok kuno, Gong Gong memiliki kepala manusia berwarna tembaga yang dihiasi dahi dan tanduk besi. Juga rambut merah, dan tubuh naga hitam berekor. Dia tampak sangat berbahaya.

Gong Gong sering ditemani oleh ular raksasa berkepala sembilan, Xiangliu. Sang ular itu mampu mengeluarkan racun mematikan.

Menurut cerita Tiongkok, keduanya menikmati kebersamaan satu sama lain ketika mereka mendatangkan banjir dan kehancuran.

Dengan latar belakang mitos-mitos tersebut, Gong Gong juga dianggap sebagai penyebab cuaca buruk. “Termasuk fenomena cuaca tidak biasa lainnya,” tambah Sutherland.

Sebagian besar cerita menggambarkan Gong Gong sebagai makhluk yang ambisius, kejam, dan tidak berguna. Mitos-mitos itu konon menjadi penyebab kemarahan dan kejahatannya.

Di sisi lain, ada yang mengatakan bahwa alih-alih seorang tiran yang kejam, Gong Gong sebenarnya adalah makhluk baik. Sebagian orang percaya bahwa ia adalah pemimpin Tiongkok kuno yang memberikan kontribusi luar biasa dalam pembangunan bendungan. Gong Gong juga berjasa penanganan banjir serta masalah air lainnya.