Karya Seni Keramik dan Kriya Logam dalam Sejarah Peradaban Inca

By Ricky Jenihansen, Rabu, 13 September 2023 | 10:36 WIB
Topeng Emas dewa matahari, Inti peninggalan sejarah Peradaban Inca. (Shunshine Pics via National Geographic)

Nationalgeographic.co.id - Peradaban Inca adalah salah satu sejarah peradaban yang kaya di wilayah Pegunungan Andes. Ada banyak karya seni keramik dan logam yang didokumentasikan dan menjadi catatan sejarah Peradaban Inca.

Bangsa Inca menggunakan seni tidak hanya sebagai bukti kekayaan, tetapi juga menjadi simbol dominasi Kekaisaran Inca. Seni peradaban Inca di Peru (1425-1532 M) menghasilkan beberapa karya terbaik yang pernah dibuat di Amerika kuno.

Seni Inca paling baik dilihat pada karya logam dan keramik, yang dianggap sebagai bentuk seni paling bergengsi oleh suku Inca sendiri.

Desain dalam seni Inca sering kali menggunakan bentuk geometris, terstandarisasi, dan dicapai secara teknis.

Penjajah Eropa menghancurkan sebagian besar karya seni Inca baik karena keuntungan moneter atau alasan agama, tetapi cukup banyak contoh yang bertahan sebagai kesaksian atas kehebatan dan keterampilan seniman Inca.

Pengaruh & Desain

Meskipun dipengaruhi oleh seni dan teknik peradaban Chimu sebelumnya, suku Inca menciptakan gaya khas mereka sendiri yang merupakan simbol dominasi kekaisaran di seluruh kerajaan besar mereka.

Suku Inca terus memproduksi keramik dan kriya logam yang secara teknis lebih unggul dibandingkan budaya Andean sebelumnya. Meskipun terdapat persaingan ketat dari para ahli kerajinan logam seperti pengrajin dari peradaban Moche.

Sama seperti Bangsa Inca yang memaksakan dominasi politik terhadap wilayah yang mereka taklukkan, demikian pula dengan seni, mereka menerapkan bentuk dan desain standar Inca. Namun, seni itu sendiri tidak menderita akibat hal tersebut. Seperti yang dikatakan oleh sejarawan seni Rebecca Stone.

Keramik

Tembikar dalam sejarah Peradaban Inca menggunakan tanah liat alami tetapi menambahkan bahan-bahan seperti mika, pasir, batu bubuk, dan cangkang yang mencegah retak selama proses pembakaran.

Tidak ada roda tembikar di Amerika kuno sehingga bejana dibuat dengan tangan, pertama-tama buat alasnya dan kemudian letakkan gulungan tanah liat di sekelilingnya hingga bejana mencapai ukuran yang dibutuhkan.