Iphigenia, Putri Raja yang Nyaris Jadi Kurban Dewa Mitologi Yunani

By Sysilia Tanhati, Minggu, 17 September 2023 | 20:09 WIB
Dalam mitologi Yunani, Iphagenia dikisahkan nyaris jadi kurban untuk menenangkan Dewi Artemis yang murka. (Jan Steen/Leiden Collection)

Nationalgeographic.co.id—Kisah Iphigenia adalah kisah dari mitologi Yunani yang terkait dengan banyak kisah terkenal, termasuk Perang Troya. Kisah Iphigenia rumit. Cerita tentang Iphagenia ditulis oleh banyak penulis berbeda di zaman kuno.

Dalam mitologi Yunani, Iphigenia lahir di Mycenae, di tengah keluarga kerajaan. Ayahnya adalah Raja Agamemnon dan ibunya adalah Clytemnestra, putri Tyndareus mantan Raja Sparta. Iphigenia memiliki sejumlah saudara kandung termasuk Orestes, Electra, dan Chrysothemis.

Ketika kurban dibutuhkan untuk menenangkan Dewi Artemis yang mengamuk

Ketika bibi Iphigenia, Helen, diculik oleh Paris dan dibawa ke Troya, ayahnya memimpin pasukan untuk membawa kembali istri Menelaus. Pasukan yang berkumpul berkumpul di Aulis, tetapi angin kencang membuat mereka tidak dapat berlayar ke Troya.

Peramal Calchas menyatakan bahwa angin buruk terjadi karena Dewi Artemis dibuat marah oleh salah satu pasukan Akhaia. Calchas juga menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menenangkan sang dewi adalah dengan melakukan pengurbanan manusia. Lalu, satu-satunya kurban yang cocok adalah putri cantik Agamemnon, Iphigenia.

Iphigenia dijadikan kurban bagi sang dewi mitologi Yunani

Lalu, apakah Agamemnon menerima gagasan untuk mengurbankan putrinya? Kisah selanjutnya tergantung pada sumber kuno yang Anda pelajari. Beberapa penulis mengatakan bahwa Agamemnon bersiap untuk membatalkan seluruh ekspedisi alih-alih mengurbankan Iphigenia. Sementara yang lain menyatakan bahwa Raja Mycenae memandang pengurbanan itu sebagai tugasnya.

Dalam mitologi Yunani, Agamemnon dikisahkan rela mengurbankan putrinya. Di sisi lain, istrinya, Clytemnestra, tidak akan rela. Oleh karena itu diperlukan penipuan agar istrinya mau melepas Iphagenia. “Odysseus serta Diomedes dikirim ke Mycenae, dengan alasan bahwa Iphigenia akan menikahi Achilles,” tulis Colin Quartermain di laman Owlcation.

Alhasil, Clytemnestra dan Iphigenia tiba di Aulis, namun ibu dan putrinya segera dipisahkan. Tentu saja, di sana altar pengurbanan telah disiapkan. Beberapa sumber menyatakan bahwa ketika Iphigenia menyadari nasibnya, dia rela dikurbankan. Putri raja itu percaya bahwa kematiannya adalah tujuan hidupnya untuk menyelamatkan rakyat.

Hanya sedikit pemimpin Akhaia yang dapat menyaksikan pengorbanan tersebut. Peramal Calchas mengangkat pisaunya untuk memberikan serangan mematikan.

Iphigenia diselamatkan

Gagasan tentang pengurbanan manusia adalah sesuatu yang tidak menyenangkan bagi masyarakat di zaman modern. Bahkan di zaman kuno, pengurbanan manusia bukanlah sesuatu yang umum. Dengan demikian, kisah Iphigenia mungkin berkembang seiring berjalannya waktu. Beberapa penulis mengisahkan bahwa putri Agamemnon tidak benar-benar dikurbankan.

Saat Calchas menurunkan pisaunya, Artemis dikatakan telah mengusir Iphigenia. Ia menggantikan putri Agamemnon dengan seekor rusa. “Pergantian tersebut tampaknya tidak diperhatikan oleh Agamemnon dan orang Akhaia lainnya,” kata Quartermain.

Angin kencang yang membuat kapal-kapal Yunani berlabuh tiba-tiba mereda. Maka kapal-kapal yang berkumpul kini bebas melanjutkan perjalanan ke Troya untuk menyelamatkan Helen.

Pengurbanan Iphigenia dapat memiliki konsekuensi mematikan bagi Agamemnon. Setelah bertahun-tahun bertempur di Troya, Agamemnon yang menang akan kembali ke Mycenae. Namun saat dia tidak ada, istrinya memiliki kekasih lain. Kekasih istrinya itu tidak lain adalah sepupu Agamemnon, Aegisthus.

Meskipun Agamemnon awalnya disambut pulang, tetapi ketika dia mandi, Clytemnestra menjeratnya dengan jaring. Istrinya kemudian menikamnya sampai mati, mungkin dengan bantuan Aegisthus. Salah satu alasan yang diberikan atas pembunuhan ini adalah pengurbanan Iphigenia.

Kakak dan adik bersatu kembali

Orestes tentu saja membalaskan dendam ayahnya. Dalam cerita di mana Iphigenia tidak dikurbankan, jalan kakak beradik akan bersilangan.

Dalam cerita di mana Iphigenia tidak dikurbankan, Artemis dikatakan telah memindahkan gadis muda itu ke Tauris atau Taurica. Di sana, Iphigenia diangkat sebagai pendeta wanita di dalam Kuil Artemis.

Baru saja lolos dari altar pengurbanan, Iphigenia kini bertanggung jawab atas pengurbanan manusia. Dalam mitologi Yunani, Tauris mengurbankan orang asing yang tanpa disadari melintasi tanah mereka.

Dalam cerita di mana Iphigenia tidak dikurbankan, Artemis dikatakan telah memindahkan gadis muda itu ke Tauris atau Taurica. Di sana, Iphigenia diangkat sebagai pendeta wanita di dalam Kuil Artemis. (Benjamin West/Tate Britain)

Orestes dan rekannya Pylades datang ke Tauris dan kemudian ditangkap. Orestes dengan berani pergi ke altar pengurbanan. Tetapi kemudian kakak beradik ini saling mengenali dan pengurbanan dihentikan.

Iphigenia dengan cepat mengatur agar kakaknya melepaskan diri dari rantainya. Kemudian dia bergabung dengan kakaknya di kapal yang berlabuh. Iphigenia akan mengambil patung Artemis dari kuil Tauris dan kakak beradik itu berhasil melarikan diri.

Iphigenia kembali ke Yunani kuno

Berita tentang dugaan kematian Orestes di Tauris pun sampai ke Mycenae. Hal itu terjadi sebelum Orestes melarikan diri berhasil sampai ke istana. Sebagai hasilnya, Electra percaya bahwa dia adalah satu-satunya anak Agamemnon yang masih hidup.

Iphigenia dan Orestes akan tiba di Delphi pada saat yang sama ketika Electra juga mengunjungi kota tersebut. Iphigenia ditunjukkan kepada Electra sebagai pembunuh Orestes. Electra, karena tidak mengenali adiknya, hendak menyerang Iphigenia. Namun kemudian Orestes muncul dan menahan tangan adiknya.

Ketiga keturunan Agamemnon akan kembali ke Mycenae dan Orestes akan menaklukkan Aletes, mengambil takhta yang pernah menjadi milik ayahnya.

Kisah Iphigenia kemudian mulai menghilang. Beberapa penulis menceritakan kematiannya di Megara dan ada juga yang menceritakan pernikahannya dengan Achilles di akhirat. Iphigenia dan Achilles menghabiskan keabadian di Kepulauan Keberuntungan.