Tipu Sultan: Didukung Kekaisaran Ottoman, Dibenci Kerajaan Inggris

By Utomo Priyambodo, Rabu, 20 September 2023 | 08:00 WIB
Potret Tipu Sultan oleh seniman India anonim di Mysore, circa 1790–1800. Tipu Sultan mendapat penobatan resmi dari Kekaisaran Ottoman untuk memerintah di India, menjadi mimpi buruk bagi Kerajaan Inggris. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Tipu Sultan adalah salah satu penguasa dari dunia Islam yang paling ditakuti Kerajaan Inggris. Dia menjadi mimpi buruk Kerajaan Inggris sekaligus musuh yang terus dikenang hingga sekarang.

Benda peninggalan Tipu Sultan masih dipajang di Inggris. Tepatnya di Victoria and Albert (V&A) Museum di London.

Di antara sekian banyak harta karun raja yang dikumpulkan di Victoria and Albert (V&A) Museum, terdapat sebuah benda yang sangat aneh, yang sangat berbeda dari yang lain. Benda itu adalah pajangan seekor harimau kayu yang hampir seukuran manusia sedang menganiaya seorang tentara Eropa dalam bentuk robot.

Harimau kayu ini lebih dari sekadar mainan mekanis yang bisa dilihat oleh orang-orang yang lewat. Pajangan ini mewakili upaya seorang jenius militer kelompok India yang dipimpin Tipu Sultan, yang ambisinya jauh melampaui zamannya.

Tipu Sultan adalah putra Haider Ali, seorang prajurit kaya raya yang buta huruf yang naik pangkat di tentara Mysore untuk merebut kendali dari Maharaja dan menyatakan dirinya sebagai Sultan pada tahun 1761.

Sebagai penguasa yang cakap, Haider mempekerjakan tentara bayaran Prancis untuk membantu mengadopsi taktik militer Eropa di dalam pasukannya, meningkatkan efisiensi mereka dan memungkinkan dia memperluas kerajaannya, yang setara dengan kota Mysore saat ini di negara bagian Karnataka.

Haider berperang dua kali dengan British East India Company. Dalam perang kedua, putranya, Tipu Sultan, membuktikan keberaniannya di Pertempuran Pollilur. Tipu memberikan pukulan terberat kepada Inggris di anak benua itu.

Kisah kejayaan ayah dan anak ini menyebar ke seluruh dunia. Mulai dari Eropa hingga ke para pendiri Amerika Serikat, dan mereka menjadi terkenal.

Mewarisi takhta pada tahun 1782 selama masa perang, Tipu Sultan berhasil mengalahkan Inggris dengan menangkap satu dari lima perwira mereka yang ada di India dan mengakhiri perang dengan menjadi satu-satunya dari dua orang di Asia Selatan yang mendikte ketentuan perjanjian kepada Inggris.

Seperti ayahnya, Tipu Sultan memahami bagaimana dan mengapa dunia Barat telah maju lebih jauh dibandingkan dunia Timur. Meskipun menerima warisan yang besar dan kuat, termasuk kerajaan seluas 80.000 mil persegi, enam juta rakyat, dan militer paling efektif di wilayah tersebut, Tipu Sultan terus membangun kesuksesan ayahnya dengan mencontohkan pemerintahannya sesuai dengan gaya Eropa.

Muhammad Umer menulis di TRT World bahwa Tipu Sultan melihat pemerintahannya sebagai Sarkar-i-Khudad (pemberian Tuhan), dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan kehidupan rakyatnya. Dan dia sukses secara luas.

"Secara personal mengawasi setiap departemen pemerintahannya, Tipu Sultan mempunyai banyak jabatan, mulai dari kepala pedagang hingga panglima tertinggi," tulis Umer.

Memahami bahwa manufaktur dan perdagangan membuat perekonomian Eropa unggul, Tipu mendorong industri Mysore, mengimpor ulat sutera dan penyelam mutiara, dan mendirikan lebih dari selusin pabrik, dari Mysore hingga Jeddah, memproduksi segala sesuatu mulai dari persenjataan, peralatan makan, permen, dan bubuk mesiu dengan kualitas yang bahkan tidak tertandingi oleh Inggris.

Pemerintahan Tipu Sultan yang efektif memaksimalkan penanaman lahan, memangkas kepemilikan tanah turun-temurun, dan kota-kota berpenduduk padat dalam satu gerakan. Orang Inggris tidak dapat menahan diri untuk tidak berkomentar dengan kagum bahwa Mysore “adalah daerah yang paling subur dan populasinya paling berkembang di India”.

Dibandingkan dengan penduduk asli sezamannya, termasuk suku Maratha dan Mughal yang lemah, Mysore adalah sebuah anomali–sebuah negara yang berkembang.

"Berpengalaman dan cerdas, memiliki perpustakaan yang penuh dengan ribuan buku (termasuk dua buku yang ditulisnya tentang mimpi dan astrologi), Tipu Sultan adalah pelindung seni yang hebat, menugaskan permata arsitektur dan menarik para intelektual dan penyair ke istana," tulis Umer.

Inti dari pemerintahannya adalah harimau, yang ia adopsi sebagai simbol pemerintahannya, dengan gambar harimau timbul di mana-mana, mulai dari artileri dan seragam hingga takhta emas murni.

Tipu Sultan adalah seorang Muslim yang sangat taat. Sebagai penguasa dengan sejumlah besar warga Hindu, ia mempertahankan tingkat toleransi beragama yang tinggi, memberikan kebebasan beribadah penuh kepada minoritas, mengangkat umat Hindu ke jabatan senior, dan memberikan hibah tanah dan hadiah mewah ke kuil.

Semakin terisolasi oleh tetangga yang iri, Tipu Sultan mengirimkan misi diplomatik ke berbagai negara. Dari Kekaisaran Ottoman, ia menerima penobatan resmi untuk memerintah atas nama Khalifah.

Di medan perang, performa Tipu Sultan juga tak kalah menonjol. Sebagai pioner ilmu roket, pada tahun 1787, ia memukul mundur koalisi dua tetangga dekatnya, suku Maratha dan militer Hyderabad, mendorong mereka untuk menuntut perdamaian, dan terkenal karena melayani tawanan perangnya dengan kemanusiaan.

Pada tahun 1792, koalisi pimpinan Inggris dengan Maratha dan Hyderabad mengalahkan Tipu Sultan, Mereka mengambil separuh kerajaan Tipu dan membatasi kemampuannya untuk mempertahankan pasukannya, meskipun Tipu berhasil menutup kerugian finansialnya dengan cepat. Namun Inggris belum selesai dengannya.

Pada tahun 1798 mereka kembali menyerbu. Dan ketika pasukan Tipu menyusut dan para perwiranya mengkhianatinya setelah dibeli oleh Inggris. Tipu bertahan untuk terakhir kalinya di bentengnya di Srirangapatna, tewas dalam pertempuran pada tanggal 4 Mei 1799. Mysore akhirnya tunduk pada keinginan tuan Inggris mereka.

Berita kematian Tipu disambut dengan perayaan di Inggris. Dan harta karunnya, dikirim ke Inggris, menjadi legenda, menginspirasi penulis seperti Keats dan Dickens.

Tipu Sultan dengan mudah menempati peringkat terdepan di antara para pemimpin paling cakap di Asia. Kematiannya membuat Inggris bersulang untuk 'mayat India' dan menjadi penguasa di anak benua tersebut.

Meskipun demikian, warisan Tipu Sultan kini menjadi kontroversial di India modern setelah ditentang BJP, kelompok Hindu sayap kanan yang menguasai pemerintahan. Mereka berupaya menghapus segala gagasan tentang tokoh Muslim yang heroik sebagai bagian dari upayanya untuk menulis ulang sejarah India sesuai dengan versi sejarah yang mereka sukai.

Dan dengan demikian, menurut Umer, hal ini meletakkan dasar bagi pembenaran terhadap (bangsa) Hindu Rashtra–dan kekerasan terhadap Muslim dan kelompok minoritas lainnya yang pasti akan terjadi karenanya.

Oleh karena itu, mengecam Tipu Sultan, seorang penguasa Muslim yang mempraktikkan toleransi dan memimpin negara makmur, telah menjadi bagian inti dari misi BJP untuk menulis ulang sejarah.

Selama beberapa tahun terakhir, BJP mengecam segala hal mulai dari perayaan kelahirannya hingga patung dan bahkan potret yang dibuat mirip dengan Tipu dengan alasan bahwa Tipu diduga menganiaya umat Hindu. Mereka mengabaikan fakta bahwa banyak dari administrator utamanya beragama Hindu.

Pada 2022 BJP telah meningkatkan upaya revisinya, mengutuk peresmian kompleks olahraga yang diberi nama Tipu pada awal tahun 2022 dan baru-baru ini berhasil mengganti nama kereta populer, 'Tipu Express' menjadi 'Wodeyar Express'. Ironisnya mereka mengesampingkan fakta bahwa Dinasti Wodeyar adalah pion kolonial Inggris.

Namun, selain fakta sejarah yang membantah klaim BJP, revisionisme yang mereka lakukan terhadap warisan Tipu hanyalah aksi baru. Hingga tahun 2015, BJP secara aktif terlibat dalam perayaan kehidupan Tipu di negara bagian Karnataka – bahkan dengan menerbitkan buku setebal 425 halaman yang memujinya.

Pada tahun 2017, Presiden India yang dipilih sendiri oleh BJP, Ram Nath Kovind, memuji Tipu sebagai seorang pahlawan anti-kolonial dan komandan militer yang cerdik. Jelas sekali, catatan sejarah menunjukkan bahwa ‘kontroversi’ seputar warisan Tipu hanyalah hasil akal-akalan BJP, sebuah upaya lemah untuk memutarbalikkan sejarah sesuai keinginannya.

Di kalangan bangsawan India, Tipu Sultan memiliki keunggulan sebagai orang pertama yang melakukan banyak hal. Tampaknya, Tipu Sultan juga orang pertama yang memberi Inggris saingan tangguh yang pernak-perniknya akan mereka kagumi selama berabad-abad mendatang.