Kisah Sasaki Kojiro, Pendekar Pedang Legendaris dalam Sejarah Jepang

By Sysilia Tanhati, Jumat, 22 September 2023 | 09:00 WIB
Dalam sejarah Jepang, Sasaki Kojiro dianggap sebagai yang terbaik di bidangnya selama Periode Sengoku dan tahun-tahun awal Periode Edo. (Utagawa Kuniyoshi)

Nationalgeographic.co.id—Sasaki Kojiro adalah seorang pendekar pedang terhormat. Ia lahir di Prefektur Fukui pada tahun 1585. Dalam sejarah Jepang, ia dianggap sebagai yang terbaik di bidangnya selama Periode Sengoku dan tahun-tahun awal Periode Edo.

Bagaimana Sasaki Kojiro mulai mengenal ilmu pedang? Informasi mengenai siapa yang memperkenalkan Sasaki Kojiro pada ilmu pedang masih belum pasti hingga saat ini. Kemungkinan, Toda Seigen dan Kanemaki Jisai adalah dua master yang memperkenalkan Sasaki Kojiro tentang ilmu pedang gaya Chujo-ryu.

Dalam sejarah Jepang, Sasaki Kojiro diketahui ahli dalam menggunakan nodachi (semacam pedang panjang atau katana). Menurut teks kuno, Sasaki Kojiro melakukan perjalanan ke berbagai provinsi setelah mengalahkan adik majikannya. “Tidak lama kemudian, ia mendirikan sekolahnya sendiri yang diberi nama Ganryu,” tulis Minami Nagai di laman Yabai.

Seiring dengan berjalannya waktu, popularitas sekolah pedangnya meningkat. Sasaki Kojiro pun semakin terkenal di Kekaisaran Jepang.

Konon, dia melawan tiga musuh menggunakan tessen (sejenis kipas perang Jepang). Ia memenangkan banyak duel dan dianggap sebagai ahli senjata oleh Hosokawa Tadaoki

Pedang dan teknik khas Sasaki Kojiro

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Sasaki Kojiro mampu menguasai penggunaan nodachi. Nodachi pun menjadi senjata pilihannya selama duel. Katana standar biasanya berukuran panjang 70 sentimeter. Sedangkan nodachi sering kali memiliki panjang bilah lebih dari 90 sentimeter.

Pedang favorit Sasaki Kojiro dikenal sebagai monohoshizao, yang secara harfiah berarti “tiang jemuran”. Pedangnya jauh lebih panjang dan lebih berat dibandingkan lawannya. Meski begitu, setiap serangan Sasaki Kojiro sangat tepat dan cepat.

Sasaki Kojiro memiliki teknik khasnya yang dikenal sebagai Tsubame Gaeshi atau Tebasan Burung Walet Berbalik. Teknik tersebut dinamai berdasarkan gerakan serangannya yang meniru gerakan ekor burung layang-layang saat terbang.

Sasaki Kojiro mampu menguasai penggunaan nodachi. Nodachi pun menjadi senjata pilihannya selama duel. Katana standar biasanya berukuran panjang 70 sentimeter. Sedangkan nodachi sering kali memiliki panjang bilah lebih dari 90 sentimeter. (Public Domain)

Pada masa feodal di Kekaisaran Jepang, teknik Sasaki Kojiro ditakuti dan dihormati oleh semua orang yang mengenalnya. Dalam sejarah Jepang, jurusnya kerap dibandingkan dengan dua jurus terkenal lainnya pada masa itu. “Kedua jurus itu adalah Ganryu Kosetsu To dan Kinshi Cho Ohken,” ungkap Nagai. Kedua teknik ini terdiri dari serangan yang ganas dan cepat yang dilakukan dengan gerakan ke bawah lalu ke atas.

Sasaki Kojiro diyakini mengembangkan teknik ini pada tahun 1605.