Sisi Gelap Kehidupan Firaun Tutankhamun di Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 26 September 2023 | 09:00 WIB
Kehidupan dan kematiannya Tutankhamun yang misterius dalam sejarah Mesir kuno telah memikat dunia. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Kisah misterius Raja Tutankhamun, seorang firaun muda yang kehidupan singkatnya telah memikat sejarah dunia.

Dari harta karun mewah yang menghiasi makamnya hingga legenda kutukan dalam sejarah Mesir kuno. Berikut hal-hal paling aneh namun nyata tentang Raja Tut.

Masih Kecil Ketika Menjadi Firaun

Raja Tutankhamun, umumnya dikenal sebagai Raja Tut, naik takhta pada usia 9 tahun yang sangat muda. Masa muda dan pengalamannya dibimbing oleh para penasihat yang kuat, terutama Wazir Agung Ay dan Jenderal Angkatan Darat Horemheb.

Di usianya masih muda, Raja Tut didorong ke dalam peran yang mengharuskannya memerintah sebuah kerajaan yang kompleks dan luas, membuat keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan rakyatnya.

Pemerintahannya meskipun berumur pendek, ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting, termasuk pemulihan agama setelah perubahan revolusioner ayahnya.

Gambaran seorang raja cilik yang memerintah salah satu peradaban paling megah dalam sejarah, telah memikat para sejarawan dunia dan masyarakat. Hal ini menambah daya tarik terhadap kehidupan Raja Tut.

Penemuan makamnya yang penuh dengan harta karun dan artefak memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan seorang penguasa muda yang merupakan tokoh politik sekaligus entitas ketuhanan di mata rakyatnya.

Kematian Misterius

Kematian Raja Tutankhamun tetap menjadi salah satu misteri paling menarik di sejarah Mesir kuno. Meninggal di usia muda sekitar 18 atau 19 tahun, penyebab pasti kematiannya telah menjadi bahan spekulasi dan perdebatan di kalangan sejarawan dan arkeolog. 

Pemeriksaan awal terhadap muminya menunjukkan adanya pukulan di kepala, yang mengarah pada teori pembunuhan.

Penelitian selanjutnya, termasuk CT scan modern serta analisis DNA, menunjukkan kemungkinan seperti kecelakaan kereta atau kombinasi malaria dan kondisi tulang degeneratif.