Benarkah Peradaban Minoa adalah Atlantis dalam Mitologi Yunani?

By Ricky Jenihansen, Rabu, 27 September 2023 | 09:00 WIB
Deskripsi Peradaban Minoa mirip dengan deskripsi Atlantis oleh Plato. (Ancient Greece Reloaded)

Nationalgeographic.co.id—Pada abad kelima sebelum masehi (SM), sejarawan Hellanicus dari Lesbos menulis sebuah buku berjudul Atlantis. Salah satu teori yang paling terkenal dalam mitologi Yunani adalah, Atlantis adalah representasi yang sama dari Peradaban Minoa yang legendaris.

Akan tetapi, dokumen Atlantis itu kini hilang dengan hanya sebagian yang sangat kecil yang bertahan. Salah satu bagian yang masih bertahan adalah pernyataan bahwa "Dewa Poseidon dikawinkan dengan Celaeno, dan putra mereka Lycus ditempatkan oleh ayahnya di Kepulauan Yang Terberkati dan dijadikan abadi."

Dewa Poseidon adalah penguasa laut, sungai dan danau sekaligus dewa gempa bumi dalam mitologi Yunani. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Dia adalah anak Titan Kronos dan Rea.

Sementara Celaeno adalah dewa atau setan dalam mitologi Yunani yang namanya berarti "yang gelap". Dalam beberapa kisah, ia juga disebutkan sebagai salah satu Pleiades, salah satu dari tujuh putri Titan Atlas yang memegang dunia di pundaknya.

Dokumen yang tersisa juga menyebutkan Atlantis sebagai 'Pulau-Pulau Yang Terberkati' muncul di tempat lain dalam mitologi Yunani. Namun sumber-sumber umumnya tidak memberikan lokasi yang jelas dan tetap.

Namun demikian, terdapat beberapa bukti bahwa pulau-pulau dari mitologi Yunani ini terhubung dengan tanah tempat Peradaban Minoa yang legendaris.

Peradaban Minoa

Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Pulau Kreta yang berada di dekat daratan Yunani. Peradaban Minoa dikisahkan beberapa kali dalam mitologi Yunani dan meninggalkan jejaknya ingatan budaya Yunani.

Peradaban Minoa adalah salah satu peradaban yang paling menonjol di Zaman Perunggu. Masa itu juga merupakan era orang-orang Yunani pertama kali muncul sebagai bangsa yang berbeda.

Tidak mengherankan jika peradaban penting pada awal sejarah Yunani ini beririsan langsung dengan budaya Yunani. Bahkan masuk dan dikisahkan beberapa kali dalam mitologi Yunani.

Bangsa Minoa adalah bangsa yang hidup pada Zaman Perunggu di Laut Aegea. Mereka berkembang sekitar tahun 2000 hingga 1450 SM, meskipun peradaban mereka terus tertatih-tatih hingga sekitar tahun 1100 SM.

Permukiman utama mereka berada di Kreta, namun mereka juga menyebar ke beberapa pulau terdekat. Thera, juga dikenal sebagai Santorini, adalah salah satu contohnya.

Bukti 'Pulau Terberkati'

Terdapat bukti bahwa 'Pulau Terberkati' adalah salah satu nama Pulau Kreta. Selain itu, Diodorus Siculus menyebut beberapa pulau di Aegea sebagai ‘Kepulauan Yang Terberkati'.

Diodorus Siculus adalah seorang sejarawan Yunani dari Agyrium, Sisilia. Menulis buku tentang sejarah alam semesta terdiri atas 40 jilid, yang utamanya merupakan kompilasi karya-karya kuno.

Oleh karena itu, cerita dari mitologi Yunani tentang putra Poseidon yang memerintah Pulau Yang Terberkati ini mungkin saja mengenai wilayah Peradaban Minoa.

Plato menggambarkan Peradaban Atlantis sebagai pusat perdagangan internasional, sama seperti Peradaban Minoa dalam sejarahnya. (Public Domain)

AtlantisAtlantis adalah kota legendaris yang dijelaskan oleh filsuf Yunani Plato sekitar tahun 429 – 347 SM. Atlantis, sebuah peradaban yang sangat kaya dan maju, tersapu ke laut dan hilang selamanya dalam sebuah cerita yang menarik imajinasi pembaca sejak saat itu.

Tanpa bukti arkeologis atau informasi substansial dari sumber selain Plato, legenda tersebut lebih banyak menimbulkan pertanyaan daripada jawaban.

Namun, salah satu teori paling terkenal tentang Peradaban Minoa adalah bahwa mereka adalah Peradaban Atlantis dalam sejarah.

Pada abad keempat SM, Plato menulis tentang Peradaban Atlantis. Peradaban Atlantis adalah sebuah peradaban kepulauan yang kaya yang mendominasi negara-negara lain dan akhirnya dikalahkan oleh Yunani.

Dari keterangan tersebut, mungkin kemiripannya dengan Peradaban Minoa terlihat jelas. Sama seperti Peradaban Minoa, Plato menggambarkan Peradaban Atlantis menguasai satu pulau utama, beberapa pulau lainnya, dan sebagian daratan di sekitarnya.

Dia menggambarkan Peradaban Atlantis sebagai pusat perdagangan internasional, sama seperti Peradaban Minoa dalam sejarahnya. Dia menggambarkan kuil yang tampak barbar tempat diadakannya permainan adu banteng, mirip dengan Istana Knossos.

Deskripsi bangsa Atlantis sebagai bangsa yang menindas bangsa-bangsa lain, termasuk bangsa Yunani. Deskripsi tersebut sangat cocok dengan gagasan yang ditemukan dalam mitologi Yunani bahwa bangsa Minoa adalah bangsa penindas yang agresif.

Khususnya, kisah Atlantis memuat detail bahwa orang-orang Yunani mengobarkan perang melawan dan mengalahkan mereka. Inilah yang secara historis terjadi pada bangsa Minoa.

Detail yang sering diabaikan yang menegaskan teori ini adalah fakta bahwa Plato menempatkan perang ini pada masa Cecrops.

Cecrops, secara tradisional dianggap sebagai raja pertama Attica di Yunani kuno. Cecrops menggantikan Raja Actaeus, yang putrinya, Aglauros dinikahinya.

Plato juga menempatkannya sekitar waktu berdirinya Athena. Dari catatan Yunani lainnya, kita mengetahui bahwa Cecrops diperkirakan hidup sekitar tahun 1500 SM. Pada saat itulah Athena diduga didirikan.

Oleh karena itu, informasi Plato menempatkan perang dengan Peradaban Atlantis ini tepat pada era di mana perang melawan Peradaban Minoa benar-benar terjadi.