Hukuman Penjara dan Hukuman Mati
Socrates dinyatakan bersalah oleh juri rekan-rekannya. Kebanyakan ahli menerima bahwa dia kemungkinan besar dihukum dengan suara 280 berbanding 221.
Setelah hukumannya, Socrates diizinkan untuk menyarankan hukuman atas hukumannya. Selalu mengolok-olok orang-orang Athena, saran awalnya adalah dia harus menerima makanan gratis di Prytaneum, tempat khas untuk menghormati juara dan pahlawan.
Setelah ditolak, ia mengusulkan untuk membayar denda sebesar 100 drachmae – denda yang kecil, namun jumlah yang lumayan untuk seorang filsuf seperti dia. Namun, jaksa penuntut umum mengusulkan hukuman mati bagi filosof tersebut. Mayoritas juri pada akhirnya memilih kematian Socrates daripada hukumannya.
Dihukum mati, banyak yang mengira sang filsuf akan melarikan diri dari Athena, menjalani hari-harinya di pengasingan untuk menghindari akhir hidupnya. Meskipun ada pilihan ini, Socrates menolak untuk melanggar hukum.
Mereka memenjarakan Socrates sampai saat eksekusinya. Selama ini, dia dikunjungi oleh teman-temannya, pengikutnya, dan murid-muridnya yang mencoba meyakinkannya sebaliknya.
Pada akhirnya, hukuman mematikan yang dia terima adalah meminum hemlock.
Hari Terakhir Socrates
Pada hari terakhir sebelum hukumannya, Socrates tetap setia pada keyakinan dan kepribadiannya. Kita tahu dari dialog Plato bahwa bahkan ketika kematian menantinya, Socrates tampak dalam suasana hati yang baik – bahagia dan tanpa rasa takut.
Di pagi hari, petugas penjara mendatangi Socrates dan mempersiapkannya untuk kejadian di kemudian hari. Mereka menggambarkan prosedur yang dia gunakan untuk bunuh diri.
Hari itu, Socrates berbicara dengan teman dan rekannya berjam-jam. Dia membahas secara puitis tentang hakikat jiwa dan akhirat. Beliau mendorong para sahabatnya untuk fokus pada pencarian kebenaran dan tidak menahan diri dalam argumen mereka. Pada saat yang sama, ia mengimbau mereka untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi.
Tentu saja, Socrates memikirkan betapa mengejutkan dan emosionalnya kejadian yang akan datang bagi mereka. Dia menasihati mereka untuk tidak terlalu memikirkan hal itu. Meskipun kematiannya akan segera terjadi, dan bahkan sampai saat-saat terakhirnya, Socrates tetap tenang dan bersemangat.