Lamia, Selingkuhan Zeus Dikutuk Jadi Pemakan Anak di Mitologi Yunani

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Lamia adalah seorang wanita fana yang berubah menjadi daemon, atau monster, karena kemarahan dewi Hera dalam mitologi Yunani kuno. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Lamia adalah seorang wanita fana yang berubah menjadi daemon, atau monster, karena kemarahan dewi Hera dalam mitologi Yunani kuno.

Lamia adalah ratu Libya yang dicintai oleh Zeus. Jadi, bukan karena kesalahannya sendiri, dia menimbulkan kemarahan Hera. Marah dengan ketertarikan Zeus padanya, sang dewi tidak menunjukkan belas kasihan terhadap Lamia. 

Setiap kali gadis itu melahirkan seorang anak, Hera akan membunuhnya atau membuat Lamia membunuh lewat tangannya sendiri. Lalu bagaimana awal mula perselingkuhan Zeus dengan Lamia di mitologi Yunani kuno?

Lamia disebut sebagai putri Poseidon, atau Belus yang merupakan putra Poseidon. Lamia dinobatkan sebagai ratu cantik Libya Kuno, wilayah sebelah barat Sungai Nil. 

Aristophanes mengklaim namanya berasal dari kata Yunani untuk kerongkongan (λαιμός; laimos), mengacu pada kebiasaannya melahap anak-anak.

Beberapa catatan mengatakan dia memiliki ekor ular di bawah pinggang. Deskripsi populer tentang dirinya ini sebagian besar disebabkan oleh Lamia, sebuah puisi karya John Keats yang diterbitkan pada tahun 1819.

Kecantikan Lamia sedemikian rupa sehingga Zeus tertarik padanya. Dewa petir itu pun berhasil merayu ratu, yang kemudian melahirkan beberapa anak dari sang dewa dalam mitologi Yunani kuno. 

Zeus memang dikenal sebagai dewa tukang selingkuh. Dia memiliki banyak kekasih meskipun telah mempunyai istri. Hubungan Zeus dan Hera sering kali tidak harmonis. Hera kerap dibuat murka karena ulahnya, bahkan membuat dewi pernikahan itu dendam. Hingga membuat para selingkuhan Zeus menderita di mitologi Yunani kuno.

Hera mengetahui perselingkuhan kisah cinta Zeus dengan Lamia. Dia pun membalas dendam dengan mencuri anak-anak yang lahir dari Lamia. Hilangnya anak-anaknya menyebabkan Lamia menjadi gila, sehingga Ratu Libya menculik anak-anak orang lain, dan memakan mereka.

Tindakan mengerikan Lamia menyebabkan wajahnya berubah, dan Lamia sendiri menjadi monster. Dia mulai menyerupai binatang jauh lebih banyak daripada manusia mana pun.  

Sejak saat itu, Lamia dikenal sebagai makhluk pemakan anak-anak dalam mitologi Yunani kunp. Lamia yang begitu terobsesi dengan penjambretan bayi sehingga dia tidak ingin beristirahat darinya. Lamia bersumpah untuk kehilangan semua ibu dari anak-anak mereka, seperti yang pernah dia alami oleh Hera.

Dalam upaya untuk menghentikan hal ini, Zeus membuat matanya bisa dilepas. Lamia harus mencabutnya dan menyimpannya di dalam toples di siang hari, buta terhadap segala sesuatu di sekitarnya.

Namun, pada malam hari, dia memakainya kembali dan meninggalkan guanya untuk mencari korban berikutnya. Menurut yang lain, Zeus menghadiahkan Lamia matanya yang dapat dilepas sebagai upaya untuk membantunya, karena Hera juga telah membuat Lamia menderita sulit tidur yang semakin menyiksa ratu Libya yang dulunya cantik itu.

Cerita Lamia setara dengan kisah-kisah hantu dalam sejarah masa kini. Sebagai hasilnya, banyak hiasan penambahan cerita yang dibuat.

Penggambaran Lamia di kemudian hari mengubahnya menjadi seekor binatang ular, biasanya seperti Echidna, dengan bagian atas seorang wanita. Sekali lagi ini dikatakan sebagai kutukan yang diberikan pada Lamia oleh Hera.

Nama Lamia pada dasarnya berarti hiu penyendiri yang berbahaya, jadi Lamia mungkin hanyalah personifikasi dari hiu tersebut, dan cerita tentang memakan anak-anak hanyalah untuk memperingatkan anak-anak akan potensi bahaya laut.

Mengenai anak-anak Lamia dengan Zeus, ada tiga nama yang umum disebutkan, yaitu Scylla, monster laut yang terkenal meskipun pada zaman dahulu lebih umum menyatakan bahwa Scylla adalah putri Phorcys.

Kedua, Acheilus. Dia tumbuh menjadi salah satu manusia fana yang paling cantik. Acheilus sangat menghargai penampilannya sehingga ia menantang dewi Aphrodite untuk sebuah kontes. 

Aphrodite sangat marah dengan keangkuhan Acheilus sehingga tidak ada kontes yang terjadi, malah sang dewi mengubah putra Lamia menjadi daemon berbentuk hiu yang jelek dalam mitologi Yunani kuno. 

Terakhir salah satu putri Lamia yang melarikan diri dari masa depan yang mengerikan adalah Herophile. Putri Lamia dan Zeus ini menjadi salah satu Sibyl (peramal) pertama di Delphi.

Kisah Lamia diwariskan dari generasi ke generasi. Seiring berjalannya waktu, ia menjadi monster hantu yang paling menakutkan di Yunani Kuno. Dia digunakan para ibu-ibu Yunani untuk menakut-nakuti anak-anak mereka agar berperilaku baik.

Terkadang makhluk pemakan anak yang menakutkan ini dipanggil Mormolyca atau singkatnya Mormo, sebuah kata yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai “monster mengerikan seperti serigala.

Ada juga penulis yang mengatakan bahwa Lamia berevolusi menjadi semacam succubus. Sosok succubus dikenal sebagai iblis wanita yang suka menggoda laki-laki. Dia digambarkan sebagai wanita yang menggairahkan, memiliki rambut panjang bergelombang, kulit halus, dan lekuk tubuh sempurna.

Karena itu, dia disebut-sebut sebagai wanita yang sering merayu pria muda dalam mimpinya, berbaring bersama mereka, dan kemudian menghisap darah dari tubuh mereka saat mereka tidur.