Kisah Raja Midas, Kerakusan Berujung Penyesalan di Mitologi Yunani

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 23 Oktober 2023 | 07:00 WIB
Raja Midas mempunyai kekuatan mengubah apa pun jadi emas di mitologi Yunani kuno. (The Collector)

Dia bahkan mengubah mawarnya menjadi emas, berpikir bahwa mawar itu akan terlihat lebih indah seperti itu.

Raja Midas hampir panik ketika mendengar suara putrinya. Dia masuk ke kamar dan melihat ayahnya dikelilingi benda-benda emas. 

Sang anak kagum dengan pemandangan itu, dan berlari untuk memeluknya. Tapi begitu Midas menyentuhnya, dia juga berubah menjadi patung emas.

Midas merasa ngeri dengan apa yang telah dia lakukan dan berteriak putus asa. Dia menyadari bahwa dia telah kehilangan satu-satunya sumber kebahagiaannya, dan keinginannya sebenarnya adalah sebuah kutukan.

Dalam mitologi Yunani kuno, Midas memohon kepada Dionysus untuk mengambil kekuasaannya dan menghidupkan kembali putrinya. Dionysus mendengar permohonannya, dan merasa kasihan padanya.

Ada satu cara untuk membatalkan perbuatannya, yaitu harus mencuci dirinya sendiri dan semua yang disentuhnya di sungai Pactolus, yang mengalir di dekat istananya.

Midas melakukan apa yang diperintahkan, dan berlari ke sungai sambil menggendong putrinya. Dia terjun ke dalam air, dan merasakan kekuatannya meninggalkan dirinya.

Midas melihat emas meleleh dari tubuhnya dan dari tubuh putrinya hingga menyaksikan putrinya hidup kembali. Dia memeluknya dengan air mata kebahagiaan.

Midas juga melihat sungai itu berubah menjadi emas karena emas yang terhanyut darinya. Ia menyadari bahwa inilah sumber simpanan emas terkenal yang menjadikan sungai Pactolus kaya dan terkenal di kemudian hari.

Dia berterima kasih kepada Dionysus atas belas kasihannya, dan bersumpah tidak akan serakah lagi. Ia belajar menghargai kesenangan hidup yang sederhana, seperti makanan, minuman, alam, dan yang terpenting, cinta putrinya. 

Kisah Raja Midas dan sentuhan emasnya dalam mitologi Yunani adalah contoh klasik bagaimana keinginan bodoh bisa menjadi bumerang bagi kita. 

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa keserakahan dapat membutakan kita terhadap hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, dan bahwa kita harus berhati-hati terhadap apa yang kita inginkan.

Bukan hanya itu, kisah Raja Midas ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak datang dari harta benda, namun dari kedamaian dan kepuasan batin.

Kisah sentuhan Midas memiliki pesan didaktik yang cukup jelas. Midas adalah orang terkaya yang masih hidup tetapi dia berusaha menjadi lebih kaya lagi. Apa yang dia minta dari Dionysus menunjukkan kesombongan dan obsesinya terhadap kekayaan materi yang berlebihan. 

Dalam cerita lain, Raja Midas meninggalkan kerajaan dan kekayaannya, setelah kutukan sentuhan emasnya dicabut, untuk menjadi pengikut dewa Pan di mitologi Yunani kuno.