Nationalgeographic.co.id—Pachacuti Yupanqui adalah seorang penguasan Kekaisaran Inca ke-9 dan juga pendiri situs Machu Picchu. Ia memerintah sekitar tahun 1438 - 1472 M dengan penaklukan di Lembah Cuzco dan sekitarnya.
Pachacuti adalah gelar penguasa Kekaisaran Inca yang ia berikan pada dirinya sendiri saat naik takhta. Gelar itu, berarti 'Pembalik Dunia' atau 'Pengguncang Bumi'.
Kata yang sama digunakan oleh suku Inca untuk merujuk pada peristiwa yang mengubah zaman. Kata itu merespresentasikan arti 'pembalikan kekuasaan' atau 'waktu dan ruang'. Mereka meyakini itu terjadi secara teratur sepanjang sejarah.
Gelar yang cukup pantas untuk seorang penguasa yang mengarahkan rakyatnya menuju kemakmuran. Ia menciptakan sebuah kerajaan yang pada akhirnya akan menjadi yang terbesar yang pernah ada di Amerika.
Kebangkitan KekuasaanMenurut sejarah awal suku Inca yang semi-legendaris, Pachacuti menjadi terkenal ketika tetangga mereka yang suka berperang, yaitu Chanca menyerang Cuzco pada awal abad ke-15 Masehi.
Penguasa Inca saat itu yaitu Viracocha Inca dan putranya Inca Urco terbukti tidak efektif dalam menghadapi ancaman ini. Mereka bahkan melarikan diri dari kota.
Pangeran muda Pachacuti (saat itu dikenal sebagai Cusi Yupanki) dan sekelompok kecil pejuang setia, terinspirasi oleh visi sebuah tablet bersinar yang dikirim oleh dewa Matahari Inti.
Ia memutuskan untuk tetap tinggal dan bertahan. Namun, keadaan tampak menyedihkan dan Pachacuti meminta para dewa untuk membantunya lebih dari sekadar mengirimkan pesan dukungan.
Hal ini mereka lakukan dengan mengubah bebatuan yang terletak di sekitar tempat itu menjadi prajurit Inca. Dengan pasukan ini, Pachacuti mengusir Chanca dari Cuzco.
Sebagai rasa terima kasih atas bantuan dewa ini, pemimpin mendirikan prajurit batu (Pururaucas) di kuil suci di sekitar kota.
Membangun Sebuah KekaisaranPachacuti adalah penguasa Inca pertama yang memiliki ambisi di luar Cuzco, dan ia menaklukkan wilayah di Lembah Cuzco (Huantanay) dan sekitarnya.
Sehingga ia memulai kekaisaran Inca yang akan tumbuh dan bertahan hingga penaklukan Spanyol pada tahun 1532 M. Pertama, semua penutur bahasa Inca yaitu Quechua diberi kewarganegaraan.
Itu adalah sebuah status istimewa yang akan mereka nikmati dibandingkan seluruh bangsa yang ditaklukkan. Status itu memberi mereka hak untuk memegang semua jabatan penting pemerintahan dan administratif.
Bergerak ke tenggara Pachacuti kemudian menaklukkan cekungan Danau Titicaca, termasuk budaya Colla dan Lupaqa.
Pachacuti kemudian berhenti di Cuzco, sementara saudara laki-laki dan putranya, Tupac Inca Yupanqui diberi tugas untuk melanjutkan penaklukan Andes.
Upaya itu mungkin dilakukan dengan serangan pertama mereka ke selatan menuju Ekuador dan peradaban Chimu.
Sementara Pacacuti berkonsentrasi pada pemerintahan. Ia mulai menata aparatur negara yang akan memastikan Kekaisaran Inca dapat melanjutkan dominasi regional mereka dalam jangka panjang.
Pendiri Machu PicchuPachacuti Inca Yupanqui adalah pendiri Machu Picchu yang terkenal. Ia mungkin mendirikan Machu Picchu yang berarti 'bukit tua' sekitar tahun 1450 M.
Tujuan dari situs ini tidak disepakati oleh para sarjana dan mungkin merupakan benteng atau tempat peristirahatan kekaisaran. Teori lain, mungkin Machu Picchu adalah simbol kekuatan Kekaisaran Inca untuk kepentingan penduduk setempat yang ditaklukkan, atau kawasan ritual.
Teori yang paling mungkin adalah yang terakhir karena sebagian besar arsitektur dirancang untuk tujuan keagamaan. Sementara teori tentang situs benteng, mungkin dibangun untuk memastikan hanya segelintir orang terpilih yang dapat memasuki situs suci ini.
Untuk lebih mendukung penafsiran ini, ditemukan sebuah jalan yang menghubungkan situs tersebut dengan beberapa pemukiman pemukiman. Jalur tersebut tersebar di sepanjang lembah.
Kota ini memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 1.000 penduduk pada puncaknya dan termasuk salah satu situs paling suci bagi suku Inca.
Setelah penguasa meninggal, kepemilikan situs tersebut diserahkan kepada penerus keluarga Pachacuti. Situs ini ditinggalkan oleh suku Inca sesaat sebelum Pizarro dan penjajah Spanyol tiba di Amerika Selatan, yang tidak pernah menemukannya secara sengaja.
Penguasa Inca meninggal pada tahun 1471 M dan, sesuai keinginannya, suku Inca berduka selama satu tahun penuh.
Mereka kemudian mengadakan perayaan selama sebulan atas pemimpin besar mereka. Barang-barang pribadinya diarak ke seluruh penjuru kekaisaran Inca, pertempuran tiruan diadakan di Cuzco, dan 2.000 llama dikorbankan.
Seribu lebih llama dikorbankan di seluruh kekaisaran. Demikian pula anak-anak dikorbankan di semua tempat yang pernah dikunjungi penguasa semasa hidupnya.
Pachacuti dimumikan dan mungkin dimakamkan di kuil yang dikenal sebagai Patallacta di Kenko (Q'enqo') di ketinggian di atas Cuzco.
Bahkan setelah kematian, Pachacuti tetap dihormati dan muminya (mallki), bersama dengan penguasa masa lalu lainnya, secara teratur diajak jalan-jalan ke dunia luar.
Ia diberi makan secara ritual dan bahkan, kadang-kadang, menjadi tempat konsultasi pada saat terjadi perselisihan politik.
Selain itu, rambut dan kuku Pachacuti dimasukkan ke dalam patung suci dirinya, dan pondok berburu batu besar Pachacuti di Tambo Machay, tepat di atas Cuzco yang dijadikan situs suci atau huaca.
Dalam arsip resmi Kekaisaran Inca Pachacuti sangat dihormati karena status dan prestasinya. Sehingga hampir semua perkembangan signifikan dalam kenegaraan dan kekaisaran Inca dikreditkan ke Pachacuti.