Nationalgeographic.co.id—Homer adalah salah satu tokoh terpenting d Yunani kuno, ia adalah penyair epik Yunani dan penyampai mitologi Yunani. Kontribusinya terhadap kebudayaan Yunani kuno sangat besar, karena dua puisinya yang paling terkenal – Iliad dan Odyssey.
Bagi orang Yunani kuno, karya-karya Homer sama pentingnya dengan kitab suci. Ironisnya, banyak pakar yang mempertanyakan apakah Homer itu nyata atau tidak. Apakah ada bukti keberadaannya?
Alasan meragukan keberadaan HomerAlasan utama beberapa ilmuwan meragukan keberadaan Homer adalah karena kurangnya bukti kontemporer. Kebanyakan ahli percaya bahwa Homer diperkirakan hidup pada abad kedelapan atau bahkan kesembilan SM.
Sedangkan referensi pertama tentang Homer tampaknya berasal dari akhir abad ketujuh SM. Ini terjadi antara satu dan dua abad setelah masa hidupnya.
Kesenjangan ini dipandang terlalu besar bagi para ilmuwan untuk yakin bahwa ia benar-benar ada.
Seorang sejarawan mengemukakan argumen yang berbeda. Adam Nicolson berpendapat bahwa Iliad dan Odyssey menunjukkan tanda-tanda berasal dari sekitar 1000 tahun lebih awal dari saat Homer diperkirakan hidup.
Ini berarti bahwa Homer tidak mungkin menjadi penulisnya. Karena satu-satunya kontribusi Homer terhadap sejarah adalah sebagai penulis puisi-puisi tersebut, hal itu akan menghilangkan kedudukan historisnya.
Argumen lainnya adalah adanya bukti bahwa Iliad dan Odyssey tidak memiliki penulis yang sama. Artinya ‘Homer’ hanyalah sebuah fiksi yang diciptakan untuk menjelaskan secara apik keberadaan kedua puisi tersebut.
Masalah kapan Homer benar-benar hidupIsu utama yang terlibat dalam perdebatan ini adalah kapan Homer 'sang penyampai' mitologi Yunani benar-benar hidup.
Herodotus menyatakan bahwa Homer hidup 'tidak lebih dari 400 tahun' sebelum zamannya. Itu berarti Homer berada pada abad kesembilan SM.
Namun perhatikan bahwa dia mengatakan 'tidak lebih' dari jangka waktu tersebut. Artinya ini adalah batas atas.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Herodotus mempunyai informasi bahwa Homer hidup 10 generasi sebelum zamannya, dan bahwa ia menggunakan batas atas 40 tahun per generasi dalam perhitungannya.