Jelajah Putri Selangkah Menuju Vinson Massif dan Titik Paling Selatan di Bumi

By National Geographic Indonesia, Jumat, 27 Oktober 2023 | 11:17 WIB
• Saat ini Putri sedang menyiapkan “Polar 8 Training Expedition” yang akan dilakukan di Chamonix, Perancis, pada 23-28 Oktober 2023, yang merupakan pelatihan kemampuan teknikal yang dibutuhkan untuk ekspedisi ke Kutub Selatan. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Gunung sudah menjadi sahabat Putri sejak belia. “Buat anak usia 13 tahun, melihat sunrise sembari menikmati sajian telur rebus, itulah pengalaman menakjubkan yang saya rasakan kala itu,” ujar Putri mengenang pendakian Gunung Sibayak bersama teman-teman Pramukanya. Inilah salah satu hal yang membuatnya terpikat dengan alam.

Setelah sukses menuntaskan 8 Peaks Expedition di jajaran Pegunungan Monte Rosa Massif, Swiss pada akhir bulan Juli lalu, Putri Handayani segera memulai Polar 8 Training Expedition (Pelatihan Jelajah Kutub) dalam waktu dekat (23-28 Oktober 2023) di Chamonix, Perancis.

Setelah Polar 8 Training Expedition berakhir nanti, Putri akan lanjut menghadapi the ultimate challenge yaitu Ekspedisi Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl). Penjelajahan gunung tertinggi di benua Antartika itu sekaligus Penjelajahan Kutub Selatan, yang keduanya akan ia jalani di Desember 2023 nanti.

Jika Putri berhasil menuntaskannya, Putri akan selangkah lebih dekat untuk menjadi orang Indonesia dan perempuan Asia Tenggara pertama yang meraih gelar The Explorer’s Grand Slam. Untuk mendapatkan gelar ini, Putri masih harus mengeksplorasi Kutub Utara dan mendaki Gunung Everest (8.848 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di dunia pada tahun 2024.

Putri Handayani mengungkapkan bahwa perempuan bisa bekerja menjadi apa pun yang dia mau, meskipun mayoritas di bidang pekerjaan itu adalah laki-laki. Ia sudah menuntaskan '8 Peaks Expedition' yang merupakan pelatihan mountaineering di Pegunungan Monte Rosa, Swiss, pada 22-29 Juli 2023, sebagai persiapan untuk mendaki Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl), gunung tertinggi di benua Antartika. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Berakhirnya 8 Peaks Expedition ditandai dengan kesuksesan Putri menapakkan kakinya di titik tertinggi gunung Zumsteinspitze, Balmenhorn dan Vincent Pyramid pada hari terakhir pendakian, tanggal 29 Juli 2023.

Pelatihan fase pertama yang dikemas sebagai ekspedisi tersebut, memakan waktu seminggu selama 22-29 Juli 2023. Targetnya adalah mengibarkan bendera merah putih di  8 puncak di jajaran Pegunungan Monte Rosa, yaitu Castor (4.223 mdpl), Schwarzhorn (4.322 mdpl), Ludwigshohe (4.344 mdpl), Parrotspitze (4.443 mdpl), Signalkuppe (4.554 mdpl), Zumsteinpitze (4.573 mdpl), Balmenhorn (4.167 mdpl), dan Vincent Pyramid (4.215 mdpl).

Dari pelatihan tersebut, lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu mengaku mendapatkan bekal yang sangat berharga. Pasalnya, Monte Rosa Massif memiliki banyak kesamaan dengan Gunung Vinson Massif di Antartika. “Pertimbangan (kemiripan) yang pertama ketinggian, kedua secara medan, ketiga options (banyaknya variasi serta opsi pilihan puncak) dan aksesibilitas,” papar Putri.

Pelatihan berikutnya yang tak kalah menantang adalah pelatihan penjelajahan kutub atau Polar 8 Training Expedition. Di sini Putri wajib melatih skill dan pengetahuannya dalam mengeksplorasi area Kutub Selatan.

Kemampuan seperti menggunakan ski dan menarik sled di atas salju, berkemah dalam kondisi dingin yang ekstrim, teknik navigasi melewati jurang dan celah di padang salju, serta sistem penyelamatan di gletser, adalah beberapa kemampuan yang harus dikuasai Putri sebelum berangkat ke Kutub Selatan pada bulan Desember nanti. Rangkaian pelatihan ini sudah dicanangkan untuk dilakukan mulai 23 Oktober mendatang.

Sejumlah pihak pun ikut tergerak dengan mendukung misi Putri ini. Atensi tersebut datang dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), Produsen alat aktivitas luar ruang buatan dalam negeri, Eiger Adventure, serta National Geographic Indonesia.

Tidak Perlu ‘Luar Biasa’ untuk Jadi Luar Biasa

Sebagai inisiator platform ‘Jelajah Putri’, Putri berharap unggahan-unggahan kegiatannya di media sosial dapat mendorong wanita Indonesia agar berani bekerja, bertualang dan mengekspresikan diri tanpa terbatasi oleh bias gender. Putri percaya, bahwa seseorang tidak perlu ‘luar biasa’ terlebih dahulu untuk bisa meraih capaian yang luar biasa.

“Walau biasa tapi kalau konsisten, itu bisa jadi luar biasa. Saya bukan yang tercepat, bukan yang terkuat, tapi Alhamdulillah bisa menjaga konsistensi.” ujar Putri ketika ditanya perihal pesan yang ingin ia sampaikan lewat misi untuk mencatatkan namanya di daftar peraih The Explorer’s Grand Slam.

Putri Handayani sukses menuntaskan 8 Peaks Expedition di jajaran Pegunungan Monte Rosa Massif, Swiss pada akhir Juli lalu. Kini ia segera memulai Polar 8 Training Expedition. (Jelajah Putri)

Tentunya, Putri tidak sendiri dalam menjalankan misinya. Turut mendukung upaya Putri, sejumlah perhimpunan beranggotakan mahasiswa hingga lulusan Universitas Indonesia lainnya seperti Ikatan Alumni UI (ILUNI UI), Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), dan Yayasan KAPA FTUI. 

Jelajah Putri adalah sebuah platform yang diinisiasi oleh Putri Handayani sejak tahun 2016 untuk berbagi pengalamannya dalam Bekerja, Bertualang dan Berbakti. Ketiga pilar itu diejawantahkan menjadi inspirasi untuk para perempuan Indonesia.

Dalam Bekerja, Putri berusaha menghilangkan bias gender dalam dunia profesi kerja yang masih didominasi kaum pria. Sementara lewat Bertualang, Putri ingin berbagi pengalamannya dalam meraih gelar The Explorer’s Grand Slam, sebuah gelar yang disematkan kepada para penjelajah dan petualang yang dapat menuntaskan pendakian 7 puncak tertinggi di 7 benua, ditambah penjelajahan ke Kutub Utara dan Selatan.

Dalam pilar Berbakti, Putri membawa misi edukasi dengan mengembangkan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) Discovery Camps bagi anak-anak, terutama anak perempuan, di kaki pegunungan.

Tujuan Putri dalam mendirikan STEAM adalah ingin mengubah bias gender yang ada di masyarakat. Menurutnya, perempuan bisa bekerja menjadi apa pun yang dia mau, meskipun mayoritas di bidang pekerjaan itu adalah laki-laki.

“Menjadi seorang perempuan itu jangan takut mencoba, jangan takut bermimpi sebesar-besarnya, dan ja­­ngan takut gagal. Kalau gagal, berarti hal itu memang perlu dicoba bebe­rapa kali,” papar Putri.