Sejarah Dunia: Bagaimana Alkimia Melahirkan Ilmu Pengetahuan Modern?

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 3 November 2023 | 09:00 WIB
Dalam budaya populer, alkimia digambarkan sebagai pria berjanggut dengan ruangan penuh buku tebal dan alat-alat laboratorium. (via Venture Beat)

Lebih jauh lagi, Boyle berpendapat bahwa materi dapat ditransmutasi jika kita menemukan cara untuk mengatur ulang partikel-partikelnya. 

Argumennya diuji pada tahun 1919 oleh Ernest Rutherford, yang menjadi orang pertama yang melakukan reaksi nuklir dengan memisahkan nitrogen menjadi atom hidrogen dan oksigen.

Dari Transmutasi hingga Metalurgi

Dari transmutasi hingga metalurgi–seperti mengubah logam menjadi emas atau menumbuhkan manusia kecil di dalam gelas–merupakan kegiatan fantastis yang bahkan tidak dapat dicapai oleh sains modern.

Tujuan lainnya lebih realistis dan praktis, yang mengarah pada pengembangan pewarna, kosmetik, dan metalurgi.

Menurut Brinkhof, mirip dengan ilmuwan masa kini, alkemis abad pertengahan membentuk hipotesis dan kemudian melakukan eksperimen. Mereka mencoba membuktikan apakah hipotesis tersebut benar.

“Proses mereka mungkin tidak sesempurna atau sekonsisten proses kita, tapi pendekatan yang mendasarinya serupa,” kata Brinkhof.

Alih-alih menunda kemunculan ilmu pengetahuan, alkimia seharusnya dilihat sebagai pendahulu sejarah biologi, kimia, dan bahkan fisika.