Bersama Warga, NatGeo Indonesia Bersihkan Sampah Pesisir Tangerang

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 13 November 2023 | 18:30 WIB
Seorang warga mengumpulkan sampah di kawasan pesisir Desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang. (Malik Asher/SayaPilihBumi)

Warga di Ketapang juga sudah memiliki pengalaman dalam mendaur ulang sampah plastik. Tidak jarang berbagai lembaga dan perusahaan melakukan kegiatan sosial dan lingkungan di sini, termasuk membuat kerajinan dari sampah plastik.

"Tapi kami jual ke mana, mas?" tanya seorang warga dalam pertemuan lokakarya yang diadakan setelah bersih-bersih sampah. Warga mengungkapkan, sudah banyak hasil kerajinan yang dibuat warga dari sampah plastik. Mereka memamerkan hasilnya berupa rangkaian origami untuk menjadi produk. Namun, produk mereka tidak punya nilai jual.

Lokakarya itu diselenggarakan National Geographic Indonesia dan SayaPilihBumi bersama Daur.id, sebuah lembaga pengolahan produk sampah yang punya nilai jual. Andi Alghifari Darma selaku founder Daur.id membawa berbagai produk yang telah dicacah, dileburkan, dan menjadi produk baru. Keresahan warga itu diterima Diky dan Darma.

Sebelumnya, Darma memperkenalkan pembuatan produk baru yang punya nilai guna agar pembeli ingin membeli. Produknya antara lain seperti taplak dan pembungkus botol. Produk yang dihadirkan Daur.id begitu kuat karena berasal dari sampah yang dicacah lalu dileburkan.

Pengenalan ini sengaja dilakukan untuk membuat varian produk baru bagi warga Ketapang.

"Jadi, masyarakat lebih aware sama pengelolaan sampahnya. Enggak lagi ada pembuangan sampah yang sembarangan, atau metode pembakaran atau penimbunan—engga ada lagi di masyarakat. Itu pasti yang paling diharapkan karena mereka garda terdepan yang melindungi [sampah] dari darat ke laut," tutur Darma.

Keresahan yang disampaikan oleh warga membuat SayaPilihBumi berencana membuat komitmen. Komitmen tidak hanya untuk memperkenalkan varian baru, tetapi juga pendampingan dan pelatihan. Warga berharap agar pendampingan ini bisa dilakukan sampai bisa dilakukan secara mandiri, tidak hanya sekadar lokakarya saja.

"Dari pemanfaatan sampah juga bisa mendapatkan pekerjaan atau pendapatan untuk lingkungan, untuk masyarakat sekitar maksudnya. Jadi mudah-mudahan bisa meningkatkan ekonomi sekitar juga," lanjut Darma. 

"Tapi yang dibutuhkan mereka adalah keberlangsungan, keberlanjutan dari setiap program yang kita berikan. Sehingga kita mempunyai komitmen dengan karang Taruna di sini," kata Diky Wahyudi Lubis, Head of Community and Campaign SayaPilihBumi.

"Semoga [kegiatan] ini bukan menjadi seremonial saja. Kita bisa melakukan satu proyek bersama untuk memonitoring, membuat sebuah reporting yang terukur dengan teman-teman di sini," lanjutnya.

Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih BumiSisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.