Mitologi Yunani: Kisah 50 Wanita yang Membunuh Suami di Malam Pertama

By Ricky Jenihansen, Kamis, 16 November 2023 | 20:00 WIB
Para Danaid mitologi Yunani dihukum mengisi bejana yang berlubang. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, ada satu kisah yang sangat mengerikan. Kisah itu tentang 50 wanita yang membunuh suaminya di malam pertama pernikahan mereka.

Pembantaian besar itu sungguh sulit dipercaya, sangat mengerikan dan melebihi dari semua kisah berdarah lainnya dalam mitologi Yunani. Itu adalah kejahatan besar yang akan dihukum tidak hanya oleh manusia, bahkan juga oleh dewa.

Kisah tersebut tentang para Danaid, yaitu lima puluh anak perempuan Danaos. Danaos adalah salah satu tokoh dalam mitologi Yunani yang nanti terkait dengan legenda pendirian kota Argos.

Atas kesalahannya, 50 putri Danaos atau para Danaid akan mendapatkan hukuman yang mengerikan dalam kekal dari dewa setelah kematiannya.

Kisah para Danaid diawali dengan persaingan antara putra kembar Belus, raja Mesir. Belus diyakini sebagai keturunan Io, putri Argos yang sebagian besar hidupnya tinggal di Mesir.

Belus mempunyai dua orang putra, Danaos dan Aegyptus. Ketika Belus meninggal, ia memerintahkan Danaos menjadi raja Libya dan Aegyptus menjadi raja Arabia.

Kedua bersaudara ini sering bersaing memperebutkan kerajaan mereka. Keduanya mencoba saling menaklukan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan pihak lain.

Fakta paling menarik tentang kedua saudara ini adalah keturunan mereka. Mitos mengatakan bahwa Danaos memiliki lima puluh anak perempuan, yang dikenal sebagai para Danaid atau Danaides. Mereka adalah anak dari empat wanita berbeda yang menjadi pasangan Danaos.

Sementara itu, di sisi lain, Aegyptus memiliki lima puluh anak laki-laki. Oleh karena itu, Aegyptus yang cerdas ingin menikahkan putra-putranya dengan para Danaid.

Bagi Aegyptus, lima puluh pernikahan ini tampak sebagai jalan mudah untuk memperoleh harta kekayaan Danaos. Danaos segera memahami rencana kakaknya yang ingin mengambil alih kekuasaannya.

Danaos tidak bersedia menyerahkan putri cantiknya kepada keponakan laki-lakinya yang jahat. Ia kemudian diarahkan oleh para dewa agar tidak bermaksud menimbulkan perang di antara mereka.

Ia kemudian memutuskan untuk memberikan kerajaannya kepada saudaranya dan meninggalkan negara itu untuk mencari kehidupan lain. Danaos membangun sebuah kapal dengan lima puluh dayung dan melarikan diri ke Yunani bersama lima puluh putrinya.

Gambar dinding yang menunjukkan para Danaid yang dihukum dewa. (Wikimedia Commons)

Sesampainya di ArgosMereka pertama kali berhenti di Rhodes, di mana mereka mendirikan kota Lindos dan membangun kuil untuk dewi Athena Lindia. Kemudian, Danaos dan putri-putrinya tiba di Argos, tempat kelahiran nenek buyutnya, putri Argian Io.

Begitu dia turun dari kapal, dia menemui Gelanoras yang merupakan raja kota. Ia meminta agar diberikan takhta, karena dia adalah pewaris sah dan sebagai keturunan Io.

Ketika penduduk Argos hendak memilih raja mereka, seekor serigala memasuki kota dan mencabik-cabik seekor banteng. Masyarakat Argos menganggap ini sebagai pertanda dan memilih Danaos sebagai raja mereka.

Kejahatan yang mengerikanDanaos memerintah Argos selama bertahun-tahun dan menjalani kehidupan yang tenang sampai suatu hari sebuah kapal asing datang.

Saudaranya, Aegyptus, telah mengirimkan lima puluh putranya untuk mencari Danaos. Aegyptus kembali mengusiknya untuk mencoba mengambil alih kerajaan barunya.

Segera putra-putra Aegyptus datang ke istana dan meminta sekali lagi untuk menikah dengan Danaides. Klimaks cerita dimulai di sini.

Danaos tidak ingin Argos yang cantik dan makmur menderita karena perang. Karena tidak punya pilihan lain, dia menyetujui pernikahan tersebut dan mengatur pesta pernikahan sederhana.

Dia membuat rencana rahasia untuk menyingkirkan Aegyptus dan putra-putranya selamanya. Sebelum pernikahan, dia menghadiahkan belati kepada setiap putrinya.

Ia memerintahkan mereka untuk membunuh suami mereka di malam pertama pernikahan mereka. Semua putrinya harus mematuhi ayah mereka, karena tidak menaati orang tua adalah kesalahan besar di dunia Yunani kuno.

Mereka memang membunuh pengantin laki-lakinya dan menguburkan kepalanya di Lerma, sebuah wilayah yang memiliki danau di selatan Argos.

Hanya satu dari gadis-gadis itu, Hypermnestra, yang tidak melakukan kejahatan mengerikan ini. Dia merasa kasihan pada suaminya yang bernama Lynceus, dan menyelamatkan nyawanya.

Tanpa ragu, Danaos membawanya ke depan istana Argos. Namun, Aphrodite, dewi cinta turun tangan dan menyelamatkannya dari hukuman.

Lynceus, satu-satunya yang selamat dari lima puluh putra Aegyptus. Ia nantinya akan membunuh Danaos untuk membalas dendam terhadap saudara-saudaranya.

Lynceus dan Hypermnestra memulai dinasti baru Raja Argive, yang dikenal sebagai Dinasti Danaan.

Hukuman para DanaidKisah mengerikan para Danaid ini ternyata tidak berhenti sampai di sini. Empat puluh sembilan pengantin wanita atau para Danaid yang membunuh suaminya akan dihukum atas kejahatan mereka.

Beberapa versi mitologi Yunani menjelaskan bahwa, ketika mereka meninggal, mereka para Danaid dipaksa untuk mengalami siksaan yang badi.

Mereka harus membawa kendi berisi air dan mengisi sebuah bejana. Mereka akan terbebas dari hukuman ini hanya jika bejana itu penuh dengan air.

Namun penyiksaan ini tidak akan pernah berhenti. Hal itu karena, seluruh sisi bejana itu berlubang dan air akan habis mengalir keluar.