Kisah Drama untuk Bangun Istana Tertinggi dalam Sejarah Dunia

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Kamis, 16 November 2023 | 21:19 WIB
Istana Potala menjadi warisan sejarah dunia, menyimpan banyak karya seni yang mempesona. (Antoine Taveneaux)

Nationalgeographic.co.id—Situs warisan sejarah dunia menjadi jantung ikonik agama Buddha Tibet. Istana Potala adalah istana tertinggi di dunia. Dulunya merupakan istana musim dingin Dalai Lama dan pusat pemerintahan Tibet.

Istana ini terletak di Lhasa, ibu kota Tibet. Sekarang berfungsi sebagai museum yang melestarikan budaya sejarah dunia masa lalu. Salah satu yang menarik dari Istana Potala adalah arsitekturnya yang merupakan mahakarya tersendiri.

Seluruh struktur dibangun dari kayu dan batu, dan berisi lebih dari seribu ruang termasuk kapel, aula, dan berbagai ruangan lain.

Luas bangunan istana Potala membentang dari timur ke barat sepanjang 400 meter dan 350 meter dari utara ke selatan.

Dikelilingi tembok batu yang landai dengan ketebalan sekitar 3 meter dan 5 meter pada bagian dasar. Konstruksi bangunan yang memiliki tiga belas tingkat ini dicampur dengan tembaga untuk mencegah dari gempa bumi.

Istana Potala terletak di puncak Marpo Ri. Marpo Ri memiliki arti Bukit Merah, letaknya menghadap Lembah Lhasa dari ketinggian 130 meter.

Menurut legenda, terdapat sebuah gua suci di dalam bukit ini. Gua suci ini dulunya merupakan tempat tinggal Avalokiteśvara dikenal juga sebagai Chenrezi dalam bahasa Tibet, seorang bodhisattva yang merupakan perwujudan belas kasih semua Buddha.

Kaisar Songtsen Gampo diyakini menggunakan gua ini sebagai tempat meditasi. Pada masa pemerintahan kaisar ini juga, istana pertama kali dibangun di Marpo Ri tahun 637 Masehi.

Menurut salah satu sumber, istana ini dibangun agar kaisar dapat menyambut pengantinnya, Putri Wencheng dari Dinasti Tang Kekaisaran Tiongkok.

Namun bangunan yang ada saat ini baru dibangun pada masa pemerintahan Dalai Lama kelima, Ngawang Lobsang Gyatso, pada abad ke-17.

Tepatnya pada tahun 1645, pembangunan istana dimulai. Tiga tahun kemudian, Istana Putih yang digunakan sebagai tempat tinggal musim dingin Dalai Lama selesai dibangun.

Keseluruhan strukturnya membutuhkan waktu beberapa dekade untuk diselesaikan. Istana Merah yang didedikasikan untuk studi agama Buddha dan ruang doa, misalnya, baru selesai dibangun antara tahun 1690 dan 1694.

Dalai Lama kelima tidak hidup cukup lama untuk melihat istana ini selesai dibangun, karena ia meninggal pada tahun 1682.

Para biksu lain khawatir kematian Dalai Lama akan menyebabkan proyek tersebut ditinggalkan.

Mereka memutuskan untuk merahasiakan kematian Dalai Lama selama sepuluh tahun, sampai Istana Merah selesai dibangun. Sementara itu, seorang biksu yang mirip dengannya digunakan untuk menyamar sebagai mendiang Dalai Lama.

Dilansir dari Ancient Origins, pada tahun 1959 terjadi pemberontakan Tibet melawan pemerintah Tiongkok. Pemberontakan mengalami kegagalan sehingga Dalai Lama keempat belas, Tenzin Gyatso, melarikan diri ke India.

Dengan demikian, Istana Potala bukan lagi tempat tinggal Dalai Lama. Selama tahun 1960 hingga sekitar tahun 1970, banyak bangunan keagamaan Tibet menjadi korban Pengawal Merah yang fanatik selama Revolusi Kebudayaan.

Namun demikian, Istana Potala selamat dari ikonoklasme ini, karena dilindungi oleh pasukan Perdana Menteri Zhou Enlai sendiri.

Istana Potala diubah oleh pemerintah Tiongkok menjadi museum negara, dan saat ini tetap menjadi situs ziarah penting, serta situs warisan sejarah dunia UNESCO.

Dilansir dari laman UNESCO, bangunan istana Potala terbuat dari kayu dan batu. Arsitekturya yang luar biasa dipengaruhi dari gaya Buddha Tibet, serta pengaruh dari Tiongkok, India, dan Nepal.

Di dalamnya terdapat lebih dari tiga ribu gambar Buddha serta tokoh sejarah lainnya serta banyak harta karun. Lukisan mural menutupi dinding yang menggambarkan pemandangan keagamaan dan kisah sejarah.

Baru-baru ini diumumkan bahwa Tiongkok berencana menghabiskan 300 juta yuan  untuk melestarikan dokumen dan teks kuno yang disimpan di situs ikonik ini.

Proyek berdurasi sepuluh tahun ini akan mencakup pelestarian digital serta registrasi lebih dari 2800 volume teks.

China Daily melaporkan bahwa dokumen Han, Tibet, Man, Mongolia, dan Sansekerta yang mencakup 20 bidang studi disimpan lebih dari empat puluh ribu buku di kapel stupa makam dan patung Buddha, aula pertemuan dan beberapa perpustakaan lainnya.

Jondan, direktur kantor administrasi istana mengatakan, “Dokumen dan literatur berharga ini mencakup hampir semua bentuk dokumen dan literatur kuno Tibet.

Isinya mencakup tiga kumpulan ajaran Buddha Sakyamuni, sepuluh ilmu pengetahuan Tibet, biografi, kedokteran, sejarah, opera, catatan sejarah, dan bibliografi.”

Istana ini menyimpan banyak karya seni yang akan membuat pengunjung terpesona. Termasuk patung Buddha, barang antik, serta mural.

Hiasan dinding Istana Potala menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah Tibet, serta kisah-kisah dari kehidupan Dalai Lama.

Kesakralan Istana Potala semakin diperkuat dengan tempat pemakaman Dalai Lama. Makam delapan Dalai Lama terletak di Istana Merah.

Jenazah mumi Dalai Lama Kelima diabadikan dalam stupa di bagian barat Istana Merah. Stupa ini setinggi 5 lantai, dilapisi dengan 4 ton emas dan bertatahkan batu semi mulia dalam jumlah besar.