Tanpa Wanita Ini, Kekaisaran Mongol Mungkin Tidak Akan Terbentuk

By Sysilia Tanhati, Jumat, 17 November 2023 | 21:00 WIB
Sebagai istri Genghis Khan, Borte adalah tokoh penting dalam pendirian Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. (Bhim Gujarati )

Nationalgeographic.co.id—Masa-masa awal Kekaisaran Mongol dipenuhi dengan pertempuran, penaklukan, dan ekspansi yang cepat. Semua itu membuat Genghis Khan membangun salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia.

Namun sang Khan Agung tidak memerintah sendirian. Istri utamanya, Borte, adalah tokoh penting dalam pendirian Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. Bagaimana cara sang permaisuri Mongol menggunakan pengaruhnya di kekaisaran? Dan mengapa dia dan wanita lainnya dianggap sebagai pahlawan kekaisaran tanpa tanda jasa bagi Kekaisaran Mongol?

Siapakah Borte?

Lahir sekitar tahun 1161 dari suku Olkhonoud di wilayah yang sekarang disebut Mongolia Dalam, Borte bertunangan dengan Temujin. Tunangannya adalah calon Kaisar Mongol masa depan yang kelak menggunakan nama Genghis Khan.

Dokumentasi tentang kehidupannya tidak banyak. Tapi sejarawan mengetahui bahwa ia menikah dengan Temujin, yang berasal dari suku Borjigin, saat remaja. Rupanya, kebahagiaan pengantin baru itu tidak bertahan lama.

“Segera setelah menikah, Borte diculik oleh seorang anggota suku Merkit,” tulis Erin Blakemore di laman National Geographic.

Penculikan pengantin adalah hal biasa di masa itu. Suku-suku yang bersaing melakukan penculikan untuk mengganggu kehidupan musuh-musuh mereka dan untuk menyelesaikan masalah. Dengan menculik istri baru Temujin, keluarga Merkit berusaha membalas dendam atas kekesalan mereka. Ibu Temujin, Ho’elun, awalnya menikah dengan seorang Merkit sebelum dia diculik oleh Yesugei, ayah Temujin.

Penculikan seperti itu biasanya mengakibatkan si wanita terpaksa tinggal bersama penculiknya. Namun Temujin memutuskan untuk menempuh jalan yang tidak terduga. Bersama teman dekatnya, Jamukha, dia berhasil menyelamatkan istri barunya dengan berani.

Hal ini memicu perang langsung antara Borjigin dan Merkit. Keluarga Borjigin akhirnya menang, memperbudak wanita Merkit dan mengambil alih wilayah mereka. “Peristiwa ini terjadi pada tahun 1200,” kata Blakemore.

Beberapa tahun kemudian, Temujin secara resmi menggunakan nama Genghis Khan dan menjadi kaisar dari sekelompok suku baru. Sekelompok suku tersebut kemudian dikenal sebagai bangsa Mongol.

Wanita yang berpengaruh di Kekaisaran Mongol

Genghis terus menaklukkan suku-suku lain selama beberapa dekade. Ia membangun Kekaisaran Mongol menjadi kekuatan yang ditakuti. Ia pun menyatukan suku-suku yang bertikai dan mengambil alih lebih banyak wilayah. Sementara itu, Borte menjadi istri utamanya.