Sederet Kisah Samurai Wanita dalam Sejarah Panjang Kekaisaran Jepang

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 22 November 2023 | 15:00 WIB
Onna-bugeisha dilatih untuk menggunakan senjata yang dirancang khusus untuk prajurit wanita Jepang, yang disebut naginata. (Utagawa Kuniyoshi)

(Public Domain/Wikimedia Commons)

Pejuang wanita terkenal lainnya dari Perang Genpei adalah Hangaku Gozen, yang juga dikenal sebagai Itagaki. Namun, ia bersekutu dengan klan Taira yang kalah dalam perang dalam sejarah Kekaisaran Jepang.

Kemudian, Hangaku Gozen dan keponakannya, Jo Sukemori, bergabung dalam Pemberontakan Kennin 1201 untuk menggulingkan Keshogunan Kamakura yang baru. 

“Dia membentuk sebuah pasukan dan memimpin pasukan yang terdiri dari 3.000 tentara untuk mempertahankan Benteng Torisakayama melawan pasukan penyerang yang terdiri dari para loyalis Kamakura yang berjumlah 10.000 orang atau lebih,” jelas Kallie.

Pasukan Hangaku menyerah setelah dia terluka oleh panah, dan dia kemudian ditangkap dan dibawa ke shogun sebagai tahanan.

Meskipun shogun bisa saja memerintahkannya untuk melakukan seppuku, salah satu tentara Minamoto jatuh cinta pada tawanan tersebut dan diberi izin untuk menikahinya. 

Hangaku dan suaminya, Asari Yoshito, memiliki setidaknya satu anak perempuan dan menjalani kehidupan yang relatif damai di kemudian hari.

Yamakawa Futaba: Putri Keshogunan dan Pendekar Wanita

Potret Yamakawa Futaba (1844 - 1909). (Public Domain/Wikimedia Commons)

Perang Genpei pada akhir abad ke-12 tampaknya menginspirasi banyak pejuang wanita untuk ikut bertempur. Perang Boshin pada tahun 1868 dan 1869 juga menjadi saksi semangat juang para wanita kelas samurai Jepang.

“Perang Boshin adalah perang saudara lainnya,” kata Kallie, “mempertemukan Keshogunan Tokugawa yang berkuasa dengan mereka yang ingin mengembalikan kekuasaan politik yang sesungguhnya kepada kaisar.”

Kaisar Meiji yang masih muda mendapat dukungan dari klan Choshu dan Satsuma yang kuat. Meski memiliki jumlah pasukan yang jauh lebih sedikit daripada shogun, tetapi mereka memiliki persenjataan yang lebih modern.