Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana Siap Usik Para Penonton

By Utomo Priyambodo, Selasa, 5 Desember 2023 | 13:00 WIB
Mia Johanes atau mhyajo di Gedung Kesenian Jakarta. Dia siap menampilkan pagelaran Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana. (Malik Asher)

Nationalgeographic.co.id—Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana siap mengganggu para penonton di Gedung Kesenian Jakarta. Hal itu disampaikan oleh Mia Johannes, sang sutradara opera.

Tim National Geographic Indonesia berkesempatan berbincang dengan Mia Johannes, di sela-sela kesibukannya menyiapkan pagelaran opera tersebut. Menurut mhyajo, sapaan popupler Mia Johannes, pentas opera ini akan membawa para penonton untuk seolah-olah sedang berada di masa lampau.

Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana merupakan sekuel kedua dari trilogi Opera Majapahit. Sekuel pertamanya bertajuk Opera Majapahit: Gayatri Sang Sri Rajapatni. Meski bagian dari trilogi, masing-masing sekuel opera ini punya cerita yang berdiri sendiri dan bisa dinikmati tanpa harus tahu cerita dari sekuel sebelumnya atau sesudahnya.

Sedikit bocoran dari mhyajo, Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana akan menggunakan beberapa elemen multimedia yang tidak digunakan dalam sekuel sebelumnya. Penggunaan teknologi multimedia ini akan menambah kesakralan suasana pagelaran opera bagi para pelakon maupun penonton.

"Dari sisi teknologi, yang tadi saya sudah sempat katakan bahwa akan ada hologram. Tapi bentuknya akan seperti apa tampilannya, yang jelas spilling-nya tidak akan membuat suasana di Trowulan kita hadirkan di sini atau misalnya suasana di Muaro Jambi kita tampilkan di sini, itu tidak," jelas mhyajo.

Dia mengatakan bahwa secara artistik, "signature" karyanya bersifat tidak realis. "Saya selalu tidak realis. Selalu karya-karya yang ditampilkan selalu maknanya berlapis," ucapnya.

"Karena memang yang kami hantarkan ini adalah sifatnya memang mengganggu," papar mhyajo. "Karena memang seni itu memang harus mengganggu. Harus mengusik. Dari dialog, dari secara artistik itu pasti, bisa saya pastikan yang duduk di teater hari Kamis itu dia akan terganggu dengan apa yang kita tampilkan, baik secara visual maupun secara pendengaran dari Franki Raden [selaku penata musik opera]."

"Kuatnya kolaborasi saya dengan Franki begitu. Jadi kita memang mengganggu. Saya bisa pastikan fungsi aku, mhyajo, dengan Franki Raden adalah mengganggu semua penonton di Gedung Kesenian Jakarta ya," tegasnya.

"Mengganggu dalam arti kata, balik lagi kepada manusia yang ada di situ, dari sisi apa dia terganggu. Begitu banyak layer juga yang bisa kita bahas di situ. Apakah dari sisi spiritualnya, apakah dari sisi fungsinya dia pada kehidupan sekarang sebagai ibu, atau sebagai pasangan dari wanita, atau sebagai seorang yang berfungsi di kegiatan sosial, atau apalah dan lain sebagainya," bebernya.

Konferensi pers menjelang pagelaran Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana. (Malik Asher)

Lebih lanjut mhyajo juga menerangkan bahwa salah satu pesan yang ingin dia sampaikan lewat Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana ini adalah jangan melupakan sejarah. Dia ingin mengajak sebanyak mungkin orang untuk belajar dan membuka hati bahwa ada kisah mengenai Gitarja ini di masa lampau.

Opera Majapahit: Gitarja, Sang Sri Tribhuwana ini bakal mengisahkan kembali kehidupan era Kerajaan Majapahit dari sudut pandang seorang perempuan bernama Gitarja. Dalam opera ini mhyajo hendak menyoroti sosok Gitarja yang punya karakter sangat kuat sebagai perempuan.