Kisah Urumi, Pedang Paling Mematikan dalam Sejarah India Kuno

By Sysilia Tanhati, Selasa, 12 Desember 2023 | 20:33 WIB
Salah satu senjata yang paling mematikan dalam sejarah India kuno adalah urumi. Urumi adalah pedang yang berfungsi seperti cambuk dan cambuk yang berfungsi seperti pedang. (Angampora/CC BY-SA 3.0)

Nationalgeographic.co.id—Sejak ribuan tahun lalu, manusia dibuat terpesona dengan keindahan dan kehebatan pedang.

Senjata-senjata berbahaya ini telah digunakan dalam banyak peperangan. Salah satu yang paling mematikan yang terkenal dalam sejarah India kuno adalah urumi.

Senjata kuno ini dibuat di India pada masa pemerintahan Chandragupta Maurya. Menggunakan senjata ini mematikan dan membutuhkan latihan bertahun-tahun untuk menguasainya.

Urumi, pedang sekaligus cambuk yang mematikan dalam sejarah India kuno

Urumi adalah pedang yang berfungsi seperti cambuk dan cambuk yang berfungsi seperti pedang. Seorang pejuang harus menguasai kedua teknik tersebut selama 12 tahun yang melelahkan.

“Bahkan sebelum dia dapat mencoba bertarung dengan urumi,” tulis Ravi Rajan di laman Owlcation.

Urumi adalah pedang fleksibel seperti cambuk yang digunakan dalam Kalaripayattu. Kalaripayattu merupakan seni bela diri India kuno yang berasal dari tahun 300 SM.

Banyak ahli menganggap pedang ini sebagai pedang paling mematikan yang pernah dibuat sepanjang sejarah India kuno.

Urumi belum pernah digunakan sebagai senjata perang selama 200 tahun terakhir. Tapi bahkan sebagai senjata demonstrasi, urumi sangat berbahaya bagi penggunanya.

Dan keunikan urumi adalah dapat digunakan dan disembunyikan dengan mudah baik oleh pria maupun wanita.

Fleksibilitasnya memungkinkannya dipakai seperti ikat pinggang dan oleh karena itu, dapat disembunyikan dengan aman.

Karena wanita di India kuno memiliki budaya mengenakan ikat pinggang, ikat pinggang menjadi senjata pilihan mereka.

Oleh karena itu, pahlawan wanita seperti Unniarcha menjadi penguasa tertinggi dalam pertarungan urumi.

Urumi sangat berbahaya bagi orang yang menggunakannya dan juga bagi penggunanya. Karena alasan itu, senjata ini juga menantang untuk dikuasai.

Dibutuhkan pembelajaran bertahun-tahun, kemampuan fisik manusia super, dan kewaspadaan seperti elang agar dapat menguasai pedang ini.

Urumi dalam sejarah India kuno

Urumi diyakini berasal dari negara bagian selatan India, yaitu Tamil Nadu dan Kerala. Namun, mungkin juga sudah ada pada masa Dinasti Maurya antara abad ke-4 dan ke-2 SM.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, pedang ini adalah potongan panjang dari baja keras yang diikatkan pada pegangan yang berat.

Urumi masih digunakan di beberapa bagian negara bagian Kerala, Rajasthan, dan Punjab.

Merupakan salah satu senjata yang dikuasai oleh praktisi pencak silat Kalaripayattu, Varma Kalai, Kuttu Varisai, dan pencak silat Sikh Gatka.

Ada banyak variasi pada pedang ini. Bilah urumi pada umumnya memiliki panjang antara 1,2 hingga 1,7 meter.

Panjang yang lebih panjang hingga 3 hingga 5 meter juga umum ditemukan, bergantung pada orang yang menggunakannya.

Lebar bilahnya tebalnya sekitar 2,5 cm. Bentuk bilahnya yang ramping memungkinkan senjata digunakan sebagai cambuk.

Uniknya bertarung dengan menggunakan urumi

Prinsip dasar pertarungan urumi adalah menebas dan menciptakan ruang pertahanan di sekitar diri sendiri.

Meskipun pedang konvensional juga dapat digunakan untuk menebas, cara kerja urumi agak berbeda.

Seorang petarung urumi menghasilkan gerakan menebas terus-menerus dengan mengayunkan senjatanya ke atas dan ke sekeliling bahunya secara melengkung.

Gerakan melengkung ini menciptakan ruang pertahanan di sekitar pengguna. Dan lawan mana pun yang cukup bodoh untuk masuk ke dalam ruang tersebut akan terluka parah.

Selain itu, urumi juga dapat melengkungkan dirinya di sekitar perisai lawan, sehingga melukai musuh atau membuat pelindungnya jadi tidak efektif.

Urumi adalah pedang fleksibel seperti cambuk yang digunakan dalam Kalaripayattu. Kalaripayattu merupakan seni bela diri India kuno yang berasal dari tahun 300 SM. (Sukhwinder Singh )

“Urumi paling berguna saat pengguna sendirian dan dikelilingi oleh banyak lawan,” tambah Rajan.

Kelincahan dan keterampilan menjadi syarat utama untuk menguasai urumi. Maka tidak heran jika pelatihannya memakan waktu hingga 12 tahun untuk mencapai level ahli.

Tidak hanya kekuatan dan agresi, kunci untuk menguasai senjata sulit ini terletak pada mempelajari memutar-mutar dan mengendalikan urumi untuk mencegah cedera.

Oleh karena itu, penggunaan urumi hanya diajarkan kepada murid-murid terbaik Kalaripayattu dan Gatka. Penggunaan yang salah dapat melukai penggunanya secara serius dan menyebabkan kelumpuhan.

Konsentrasi, ketangkasan, dan kehati-hatian yang luar biasa diperlukan selama penggunaan, bahkan oleh para ahli.

Bagaimana nasib urumi kini?

Urumi bertahan hingga saat ini terutama karena dua bentuk seni bela diri India.

Satu adalah Kalaripayattu, yang berasal dari negara bagian Kerala di India selatan. Dan, aspek lainnya adalah Silambam, yang berasal dari Tamil Nadu, negara bagian India selatan lainnya.

Siswa yang mempelajari seni bela diri ini diajarkan pertarungan urumi tepat di akhir pelatihan dan itu juga hanya untuk siswa terbaik.

Siswa belajar menggunakan urumi dengan berlatih menggunakan selembar kain dan secara bertahap menggunakan sabut dan baja.

Latihan bertahap ini tidak hanya membantu mereka mempelajari gerakan rumit urumi tetapi juga meminimalkan risiko melukai diri sendiri.

Urumi adalah bagian penting dari sejarah India kuno. Maka, sudah selayaknya teknik berpedang dengan urumi terus dilestarikan.