Misteri Hilangnya Kuali Sembilan, Simbol Kekuasaan di Sejarah Tiongkok

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 18 Desember 2023 | 09:00 WIB
Sembilan Kuali Tripod atau Jiuding adalah salah satu simbol kekuasaan dalam sejarah Tiongkok kuno. (Historyskills)

Desain tripod memberikan stabilitas, fitur penting untuk bejana yang digunakan dalam ritual yang melibatkan api dan cairan mendidih. Pegangannya memungkinkan kuali dipindahkan dan dimanipulasi selama ritual ini.

Angka tiga, diwakili oleh desain tripod, memiliki nilai simbolis yang signifikan dalam budaya Tiongkok kuno, sering dikaitkan dengan langit, bumi, dan dunia manusia.

Prasasti pada kuali lebih dari sekedar hiasan; itu adalah catatan sejarah, yang mendokumentasikan pencapaian penguasa dan peristiwa-peristiwa waktu.

Setiap kuali memuat prasasti khusus untuk wilayah yang diwakilinya, memberikan gambaran tentang lanskap sosial, politik, dan budaya wilayah tersebut.

Prasasti ini merupakan bentuk awal aksara Tiongkok, yang menambah nilai budaya dan sejarah kuali.

Kualinya terbuat dari perunggu, bahan yang berharga dan menantang secara teknologi untuk dikerjakan pada saat itu.

Proses pengecoran kuali besar ini memerlukan keterampilan dan ketelitian tingkat tinggi, yang mencerminkan kemampuan metalurgi canggih dari Dinasti Xia.

Penggunaan perunggu juga memiliki makna simbolis, karena dikaitkan dengan kekuasaan dan prestise dalam masyarakat Tiongkok kuno.

Peran Sembilan Kuali dalam Politik Sejarah Tiongkok

Sembilan Kuali Tripod memainkan peran penting dalam lanskap politik Tiongkok kuno. Benda-benda tersebut bukan sekedar artefak hias, namun merupakan simbol otoritas dan legitimasi yang kuat.

Kepemilikan mereka dipandang sebagai tanda mandat surga, persetujuan ilahi atas hak seorang penguasa untuk memerintah. Oleh karena itu, hal ini terkait erat dengan stabilitas dan legitimasi dinasti yang berkuasa.

Masing-masing dari sembilan kuali mewakili wilayah berbeda, melambangkan kesatuan berbagai suku di bawah pemerintahan kaisar.