Herodes Agung, Raja Yudea yang Cakap namun Kejam dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Senin, 18 Desember 2023 | 15:00 WIB
Dalam sejarah dunia, Herodes Agung dikenal sebagai raja cakap namun kejam. Dalam Alkitab, ia dikisahkan mengeluarkan perintah untuk membunuh bayi Yesus. (Public Domain)

Pada tahun 30 SM, ia telah mendapatkan kembali kendali atas seluruh wilayah yang telah direbut oleh Hasmonean dan Cleopatra. Kemudian, antara tahun 23 dan 20 SM, ia memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah utara Galilea. Herodes mengisi kembali daerah-daerah tertentu dengan para pemukim yang mendukungnya.

Sebagai seorang administrator yang berbakat, ia menciptakan kelas imam baru dan elite yang lebih multikultural. Ia juga memberi Yudea kedudukan yang lebih besar di dunia Mediterania melalui pemberiannya yang luar biasa kepada Athena dan dukungannya terhadap Olimpiade.

Program pembangunan Herodes Agung

Kini setelah kerajaannya semakin kokoh, Herodes memulai serangkaian proyek pembangunan besar. Program pembangunannya mungkin didanai oleh pajak setengah syikal yang dibayarkan oleh setiap orang Yahudi di luar Yudea. Program ini juga menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi perekonomian. Tapi masih diperdebatkan seberapa besar manfaat yang diperoleh penduduk Yahudi dari program ini dalam jangka panjang.

“Proyek yang paling terkenal adalah renovasi besar-besaran kuil Yerusalem,” tambah Cartwright. Herodes juga memperluas tembok benteng kota yang sama dan menambahkan teater dan amfiteater.

Dia memperbaiki beberapa benteng, membangun kembali Samaria, dan membangun pelabuhan baru di Menara Strato (Caesarea Maritima). Mungkin proyek Herodes yang paling ambisius adalah benteng Herodium 11 km selatan Yerusalem.

Herodium

Benteng Herodium telah diidentifikasi oleh para arkeolog sebagai gunung Jebel Fureidis di tepi gurun Yudea. Benteng ini adalah salah satu dari tujuh benteng yang dibangun oleh Herodes. Herodium dibangun Herodes untuk memperingati kemenangannya atas Antigonus dan Parthia pada tahun 37 SM.

Benteng itu dibangun untuk menyediakan tempat perlindungan bagi Herodes jika pemerintahannya ditantang. “Dan mungkin juga berfungsi sebagai mausoleumnya,” ujar Cartwright.

Pemandangan Herodium dari atas. Benteng ini dibangun untuk menyediakan tempat perlindungan bagi Herodes jika pemerintahannya ditantang. (Asaf T.)

Herodium dibangun dengan menggali puncak gunung dan menggunakan tanah yang diperoleh kembali sebagai bagian dari benteng. Sebuah istana besar dibangun di dalam temboknya yang disuplai air melalui sistem saluran air.

Seluruh kompleks Herodium selesai dibangun pada 15 SM. Di kaki gunung, sebuah kota kecil dibangun, yang meliputi gedung administrasi, taman, sinagoga, mausoleum, dan kolam besar.