Bagaimana Peran Perempuan dalam Kehidupan Sehari-hari Sejarah Aztec?

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 2 Januari 2024 | 14:34 WIB
Perempuan dalam sejarah Aztec mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka. (Historyskills)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah Aztec seperti banyak masyarakat pra-Columbus, bersifat hierarkis, dengan bangsawan (pipiltin) dan rakyat jelata (macehualtin) membentuk strata sosial utama.

Namun, di kedua kelompok sosial ini, perempuan Aztec mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang berkontribusi terhadap kesejahteraan komunitas mereka.

Pendidikan Anak Perempuan dalam Sejarah Aztec

Kelahiran seorang anak dalam masyarakat Aztec ditandai dengan ritual dan perayaan. Tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya peradaban Aztec tetapi juga menegaskan harapan yang diberikan kepada anak sejak kecil.

Para ibu dan bidan akan melakukan serangkaian ritual dan doa kepada dewi persalinan, Tlazolteotl, serta dewa lainnya. Hal ini menandakan makna spiritual dalam menghadirkan kehidupan baru ke dunia.

Pada tahun-tahun awal ini, para ibu akan mewariskan keterampilan dan pengetahuan dasar kepada anak perempuan mereka.

Seiring bertambahnya usia, pendidikan anak perempuan Aztec disusun berdasarkan peran yang diharapkan sebagai orang dewasa.

Pada usia sekitar 12 tahun, anak perempuan biasanya bersekolah di sekolah setempat yang disebut cuicacalli (rumah nyanyian) di mana mereka dilatih lebih lanjut dalam tugas-tugas rumah tangga dan juga belajar tentang agama, etika, dan nilai-nilai kemasyarakatan.

Cuicacalli adalah bagian dari institusi besar yang dikenal sebagai telpochcalli (rumah pemuda), yang mendidik sebagian besar anak-anak Aztec dan juga memberikan pelatihan militer untuk anak laki-laki.

Namun, gadis-gadis dari keluarga bangsawan terkadang bersekolah di calecac, sebuah institusi pendidikan tinggi yang biasanya diperuntukkan bagi para bangsawan dan mereka yang dipilih untuk pelayanan keagamaan.

Calecac memberikan pendidikan yang lebih komprehensif, termasuk pelajaran sejarah, mitologi, astronomi, etika, seni dan musik. 

Perbedaan dalam pendidikan ini mengungkapkan perbedaan stratifikasi masyarakat Aztec dan mencerminkan beragamnya harapan terhadap anak perempuan dari berbagai status sosial.

Pernikahan dan Kehidupan Keluarga

Pernikahan dalam masyarakat Aztec merupakan institusi penting, tidak hanya melambangkan penyatuan dua individu, namun juga berfungsi sebagai aliansi antar keluarga dan, dalam beberapa kasus, cara untuk menjalin ikatan politik antara faksi berbeda di kekaisaran.

Bagi perempuan, pernikahan merupakan peristiwa penting yang akan membentuk status, tanggung jawab, dan gaya hidup mereka.

Meskipun sebagian besar pernikahan dalam sejarah Aztec diatur oleh orang tua, tidak jarang calon pengantin mempunyai pendapat mengenai masalah tersebut.

Serangkaian ritual yang melibatkan kedua keluarga akan dilakukan sebelum pernikahan. Hal ini sering kali mencakup pesta, pertukaran hadiah, dan permohonan berkah dari berbagai dewa.

Setelah menikah, seorang wanita Aztec biasanya pindah ke rumah suaminya, menandai awal perannya sebagai seorang istri dan akhirnya menjadi seorang ibu.

Dalam rumah tangga, perempuan Aztec bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti memasak, membersihkan, mengasuh anak, dan mengelola sumber daya rumah tangga.

Melahirkan dan mengasuh anak dianggap sebagai tugas suci bagi wanita Aztec. Ibu adalah pendidik utama bagi anak-anaknya, mewariskan tradisi, kepercayaan, dan norma-norma masyarakat.

Peran Perempuan dalam Perekonomian

Kontribusi ekonomi perempuan di Kekaisaran Aztec sangat signifikan, dan pengaruh mereka melampaui lingkup domestik.

Perempuan Aztec terlibat dalam berbagai pekerjaan, memberikan kontribusi terhadap perekonomian melalui kegiatan seperti pertanian, perdagangan, dan produksi kerajinan.

Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Aztec, dan meskipun laki-laki terutama bekerja di ladang, perempuan juga memainkan peran penting.

Mereka bertanggung jawab mengolah produk pertanian, seperti menggiling jagung menjadi adonan tortilla, menyiapkan bahan makanan lainnya, serta memintal dan menenun kapas untuk tekstil.

Produksi barang-barang ini tidak hanya menghidupi keluarga tetapi sering kali dijadikan sebagai komoditas untuk diperdagangkan di pasar lokal.

Pasar adalah pusat ekonomi Kekaisaran Aztec, pusat perdagangan yang ramai tempat pertukaran barang dari seluruh penjuru kekaisaran.

Di sini, perempuan terlibat aktif sebagai pedagang atau pedagang. Mereka menjual berbagai barang, termasuk tembikar, makanan, tekstil, dan banyak lagi.

Beberapa perempuan merupakan bagian dari pochteca, kelas pedagang profesional, yang sering melakukan ekspedisi perdagangan jangka panjang dan mengumpulkan banyak kekayaan.

Produksi kerajinan tangan adalah bidang lain di mana perempuan berkontribusi terhadap perekonomian. Mereka adalah pembuat tembikar, penenun, dan perhiasan yang terampil, menciptakan barang-barang untuk keperluan rumah tangga dan perdagangan.

Tekstil tenunan halus yang diproduksi oleh wanita Aztec sangat dihargai dan dijadikan sebagai mata uang dalam perekonomian sejarah Aztec.

Salah satu aspek penting dari masyarakat Aztec adalah perempuan memiliki hak untuk memiliki properti.

Mereka dapat mewarisi tanah dan mewariskannya kepada anak-anak mereka, yang menunjukkan tingkat otonomi dan pengaruh ekonomi yang tidak umumnya dimiliki masyarakat pra-Columbus.

Apakah Perempuan Berperan dalam Agama Aztec?

Agama adalah komponen utama kehidupan sejarah Aztec. Perempuan merupakan partisipan aktif dalam bidang spiritual ini.

Keterlibatan mereka berkisar dari ranah privat, di mana mereka melaksanakan ritual dan persembahan domestik. Sementara di ranah publik, mereka berpartisipasi dalam upacara-upacara komunal dan bahkan menjadi pendeta di kuil-kuil.

Perempuan Aztec memainkan peran penting dalam praktik keagamaan rumah tangga. Mereka akan memanjatkan doa dan pengorbanan kepada dewa-dewa rumah tangga, melakukan ritual yang berkaitan dengan kelahiran, pernikahan, dan kematian, serta mengajari anak-anak mereka tentang dewa-dewa Aztec dan adat istiadat keagamaan masyarakat mereka.

Ritual-ritual domestik ini sering diabaikan dalam narasi sejarah, menjadi landasan kehidupan spiritual Aztec. 

Di tingkat komunal, perempuan berpartisipasi dalam berbagai festival dan upacara keagamaan. Mereka berperan dalam upacara pertanian, ritual kesuburan, dan persembahan kepada berbagai dewa. 

Dalam upacara-upacara publik ini, kontribusi perempuan sangat penting untuk keberhasilan komunikasi dengan Tuhan, sebuah bukti signifikansi keagamaan mereka dalam masyarakat Aztec.

Panteon Aztec mencakup beberapa dewa perempuan yang kuat, seperti Coatlicue (dewi bumi), Tlazolteotl (dewi persalinan dan kesuburan) dan Xochiquetzal (dewi kecantikan, cinta, dan kekuatan seksual perempuan).

Keberadaan dewi-dewi ini menunjukkan banyak hal tentang hak pilihan spiritual perempuan dan penghormatan terhadap kekuatan feminin dalam agama Aztec. 

Di luar peran mereka sebagai pemuja, beberapa perempuan juga memegang peran keagamaan formal sebagai pendeta, melayani dewa tertentu, memelihara kuil dan bahkan memimpin upacara tertentu.