Dewa Hermanubis, Penggabungan dari Dewa Mitologi Yunani dan Mesir Kuno

By Sysilia Tanhati, Senin, 1 Januari 2024 | 17:00 WIB
Hermanubis, sebuah sinkretisme dari Hermes dan Anubis. Ia adalah penggabungan antara mitologi Yunani dengan Mesir kuno. (Vatican Museum)

Simbol ini melambangkan otoritas dan mediasi. Ankh, simbol kehidupan dan keabadian dari ikonografi Mesir, juga dapat dikaitkan dengan Hermanubis.

Relief Dewa Hermes yang merupakan utusan para dewa dan penghubung dunia bawah dan dunia atas. (Michal Maňas/Public Domain)

Salah satu atribut Hermanubis yang paling menonjol adalah perannya sebagai psikopomp. Dalam kapasitas ini, dia membimbing jiwa orang yang meninggal dari alam duniawi menuju akhirat. Peran ini menggabungkan fungsi Hermes dan Anubis. Dalam mitologi Yunani, Hermes menjadi pembawa pesan dan konduktor jiwa ke Dunia Bawah.

Sedangkan Anubis dalam mitologi Mesir adalah penjaga orang mati dan perjalanan mereka menuju akhirat. Hermanubis sering digambarkan memimpin jiwa atau berdiri di ambang batas antara alam hidup dan mati.

Selama Periode Yunani-Romawi (332 SM-395 Masehi), Anubis menjadi dewa kosmik yang menguasai langit dan bumi. Dalam budaya ini, Anubis memiliki pengetahuan rahasia kuno dan menjadi pembawa cahaya bagi manusia. (Jon Bodsworth)

Hermanubis, seperti Anubis, dikaitkan dengan penjaga makam dan kuburan. Dia menjamin keamanan dan kesucian situs permakaman, melindunginya dari penodaan atau gangguan. Peran ini menekankan pentingnya penguburan yang layak dan transisi menuju akhirat dalam kepercayaan penguburan Mesir.

Para penyembah kemungkinan besar memberikan persembahan kepada Hermanubis dalam bentuk dupa, makanan, dan barang ritual lainnya. Persembahan ini dilakukan di kuil dan kuburan sebagai bagian dari upacara penguburan.

Ritual mungkin termasuk doa dan permohonan kepada Hermanubis untuk menjadi perantara bagi orang yang meninggal dan untuk membimbing jiwa mereka ke alam berikutnya.