Kisah Gempa Bumi Paling Mematikan yang Tercatat dalam Sejarah Dunia

By Sysilia Tanhati, Rabu, 3 Januari 2024 | 14:00 WIB
Gempa bumi yang paling mematikan biasanya bukanlah gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Korban jiwa sering kali ditentukan oleh kedalaman gempa, kepadatan penduduk, dan seberapa besar beban yang ditanggung oleh bangunan sebelum runtuh. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Gempa bumi yang paling mematikan biasanya bukanlah gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Korban jiwa sering kali ditentukan oleh kedalaman gempa, kepadatan penduduk, dan seberapa besar beban yang ditanggung oleh bangunan sebelum runtuh.

Beberapa gempa bumi menyebabkan tsunami yang menimbulkan kerusakan tambahan dan korban jiwa. Contohnya gempa bumi Samudra Hindia pada tahun 2004 dan gempa besar Sendai di Jepang pada tahun 2011. Sebaliknya, dua gempa bumi terkuat yang tercatat, di Chili pada tahun 1960 dan 2010, memiliki jumlah korban yang rendah.

Berikut beberapa gempa bumi paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah dunia.

Gempa Kashmir (bagian Kashmir yang dikelola Pakistan)

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter terjadi pada tanggal 8 Oktober 2005, di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan. Wilayah ini termasuk dalam Provinsi Perbatasan Barat Laut (NWFP) Pakistan.

“Gempa ini juga memengaruhi wilayah yang berdekatan di India dan Afghanistan,” tulis John P. Rafferty di laman Britannica. Setidaknya 79.000 orang tewas dan lebih dari 32.000 bangunan runtuh di Kashmir. Selain itu, tambahan korban jiwa dan kerusakan juga dilaporkan di India dan Afghanistan. Semua ini menjadikannya salah satu gempa bumi paling merusak pada periode kontemporer dalam sejarah dunia.

Waktu terjadinya gempa pun turut menambah kemalangan. Pasalnya, ratusan ribu orang yang selamat harus menghadapi musim dingin yang menyengat.

Gempa Sichuan (Provinsi Sichuan, Tiongkok)

Gempa bumi Sichuan tahun 2008 menyebabkan hampir 90.000 orang tewas. 375.000 orang terluka dan dan lebih dari 5.000.000 orang kehilangan tempat tinggal di seluruh wilayah tersebut. “Lebih dari separuh Kota Beichuan hancur akibat peristiwa seismik awal dan pelepasan air dari danau di dekatnya,” tambah Rafferty.

Gempa bumi Sichuan tahun 2008 menyebabkan hampir 90.000 orang tewas. 375.000 orang terluka dan lebih dari 5.000.000 orang kehilangan tempat tinggal di seluruh wilayah tersebut. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Gempa yang terjadi pada tanggal 12 Mei 2008 ini menimbulkan kerusakan besar di wilayah pegunungan tengah Provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok. Pusat gempa berkekuatan 7,9 skala Richter (diukur berkekuatan 8,0 skala Richter oleh para ilmuwan Tiongkok) berada di Kota Wenchuan. Sekitar empat perlima bangunan di daerah itu rata dengan tanah. Seluruh desa dan kota di pegunungan pun hancur.

Gempa Besar Peru (Peru Barat)

Gempa bumi ini terjadi di lepas pantai Peru pada tanggal 31 Mei 1970. Bencana alam ini mengakibatkan tanah longsor besar-besaran yang menyebabkan runtuhnya banyak bangunan dengan konstruksi buruk. Sekitar 70.000 orang meninggal.

Kerusakan paling parah terjadi di kota-kota pesisir dekat pusat gempa dan di lembah Sungai Santa. Longsor yang paling merusak terjadi di gunung tertinggi di Peru, Gunung Huascaran, yang terletak di Andes bagian barat-tengah. Salju dan tanah yang bergerak cepat menelan Desa Yungay dan mengubur sebagian besar Ranrahirca. Selain itu, bencana ini turut menghancurkan desa-desa lain di wilayah tersebut.

Gempa Bumi dan Tsunami Samudra Hindia (cekungan Samudra Hindia)

Pada 26 Desember 2004, pukul 07.59 waktu setempat, gempa bumi bawah laut berkekuatan 9,1 melanda lepas pantai Pulau Sumatra. Selama 7 jam berikutnya, tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut menyebar ke seluruh Samudra Hindia. Tsunami ini menghancurkan wilayah pesisir hingga Afrika Timur.

Beberapa lokasi melaporkan bahwa ketinggian ombak telah mencapai 9 meter atau lebih saat menghantam bibir pantai. Tsunami tersebut menewaskan sedikitnya 230.000 orang di 13 negara. Termasuk india, Sri Lanka, India, Maladewa, dan Thailand juga mengalami kerusakan parah.

Para pejabat Indonesia memperkirakan jumlah korban tewas di negara mereka saja melebihi 200.000 jiwa, khususnya di Aceh.

Gempa Besar Tangshan (Tiongkok Barat Laut)

Gempa bumi besar Tangshan terjadi pada tanggal 28 Juli 1976 dengan kekuatan 7,5 skala Richter. Gempa ini hampir meluluhlantahkan kota pertambangan dan industri batubara Tiongkok, Tangshan.

Korban tewas, yang dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah dunia, secara resmi dilaporkan sebanyak 242.000 orang. “Namun mungkin mencapai 655.000 orang,” ujar Rafferty. Setidaknya 700.000 lebih orang terluka dan kerusakan harta benda sangat parah, bahkan sampai ke Beijing. Sebagian besar korban jiwa diakibatkan oleh runtuhnya rumah-rumah dari batu yang ditempati oleh penduduk.

Gempa Haiti

Gempa bumi Haiti tahun 2010 menghancurkan wilayah metropolitan Port-au-Prince dan menewaskan sekitar 300.000 orang. Gempa ini juga menyebabkan sekitar 1.500.000 orang yang selamat kehilangan tempat tinggal.

Gempa bumi terjadi pada pukul 16.53 tanggal 12 Januari sekitar 25 km barat daya ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Guncangan awal tercatat berkekuatan 7,0 dan segera diikuti oleh dua gempa susulan berkekuatan 5,9 dan 5,5. Gempa susulan lainnya terjadi pada hari-hari berikutnya. Termasuk gempa berkekuatan 5,9 skala Richter lainnya yang terjadi pada tanggal 20 Januari di Petit Goâve, sebuah kota sekitar 55 km sebelah barat Port-au-Prince.

Haiti belum pernah dilanda gempa sebesar ini sejak abad ke-18. Gempa terbesar yang pernah terjadi pada tahun 1984 berkekuatan 6,9 skala Richter. Gempa bumi berkekuatan 8,0 melanda Republik Dominika pada tahun 1946.