Nationalgeographic.co.id—Theseus dan Minotaur adalah kisah kepahlawanan, cinta, pengorbanan dalam mitologi Yunani kuno.
Kisah ini berawal saat Theseus, pangeran muda memulai upaya untuk membunuh Minotaur, monster setengah manusia dan banteng. Dia menyelamatkan rakyatnya agar tidak dikorbankan kepada monster ganas.
Mitos ini memiliki makna budaya dan agama yang signifikan di kalangan masyarakat Yunani kuno dan masih dirayakan di kalangan masyarakat Yunani modern.
Kisah Theseus dan Minotaur berakar pada peradaban Minoa Yunani kuno. Kisah ini berpusat di sekitar negara-kota Athena dan pulau tetangganya, Kreta. Legenda tersebut telah berkembang seiring berjalannya waktu.
Dalam mitologi Yunani kuno, Minotaur dipenjarakan di labirin yang dibangun oleh Raja Minos dari Kreta. Raja Minos adalah penguasa yang kuat dan kejam, dan ayah dari Ariadne, putri cantik yang jatuh cinta pada Theseus.
Raja Aegeus adalah ayah Theseus, seorang raja yang mengirim putranya ke Athena untuk membuktikan kemampuannya sebagai seorang pemimpin.
Kisah kelahiran Minotaur penuh dengan campur tangan dan hukuman ilahi. Raja Minos, untuk menegaskan haknya atas takhta Kreta, berdoa kepada Poseidon untuk mengiriminya seekor banteng seputih salju sebagai tanda dukungan.
Poseidon mengabulkan permintaannya dengan pengertian bahwa banteng akan dikorbankan untuk menghormatinya.
Namun, karena terpesona oleh keindahan keagungan banteng tersebut, Raja Minos mengingkari janjinya dan memilih untuk memeliharanya.
Marah dengan penipuan ini, Poseidon meminta bantuan Aphrodite, dewi cinta, untuk menjatuhkan hukuman.
Aphrodite mengucapkan mantra yang menyebabkan Pasiphae, istri Minos, jatuh cinta pada banteng dewa.
Persatuan yang tidak wajar ini menyebabkan lahirnya Minotaur, makhluk mengerikan bertubuh manusia dan berkepala banteng.