Kisah Tragis Chrysippus, Filsuf Yunani yang Mati akibat Tertawa

By Utomo Priyambodo, Jumat, 26 Januari 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi kisah tragis Chrysippus, filsuf Yunani yang mati akibat tertawa, setelah membuat lelucon dengan keledainya. (Giuseppe Porta, Public Domain)

Sebenarnya bisakah manusia mati karena tertawa?

Menurut Dr Claire Asher dari Science Focus, sangat mungkin terjadi kematian karena tertawa–meskipun kasusnya jarang terjadi dan diperkirakan disebabkan oleh tawa yang memicu serangan jantung atau mati lemas, mati kekurangan oksigen akibat tercekik.

Acara komedi Bill Oddie tahun 70an, The Goodies, memicu salah satu kematian seperti itu ketika seorang warga Inggris, Alex Mitchell, mengalami serangan jantung yang fatal setelah tertawa selama 30 menit. Dokter kemudian mendiagnosis putri Mitchell menderita Sindrom Long QT, yang mereka yakini dapat menyebabkan kematian dengan serangan jantung seperti itu.

Dengan cara yang bisa dibilang kurang menyenangkan, warga Australia Arthur Cobcroft tertawa terbahak-bahak saat membandingkan harga komoditas pada tahun 1915 dengan harga pada tahun 1920, tahun kematiannya. Ia dianggap meninggal karena gagal jantung yang disebabkan oleh tawa berlebihan, sebuah tuduhan suram terhadap inflasi.

Dalam film Joker tahun 2019, Joaquin Phoenix mengambil inspirasi dari pengaruh pseudobulbar untuk perannya sebagai Arthur Fleck yang rentan terhadap tawa patologis. Pengaruh pseudobulbar adalah diagnosis klinis yang ditandai dengan episode emosi yang ekstrem dan tidak terkendali seperti tertawa atau menangis.

Kondisi ini dikaitkan dengan disfungsi otak dan gangguan neurodegeneratif tertentu. Meskipun kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sosial atau kemampuan bekerja seseorang secara signifikan, kondisi ini biasanya tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan. Namun, gejala terkait refleks muntah yang berlebihan, kelemahan lidah, dan kesulitan menelan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang tercekik saat tertawa.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu apakah Chrysippus mengalami salah satu patologi di atas. Namun setidaknya dari kisah kematiannnya didapat satu pelajaran: sebaiknya hindari memberi anggur pada keledai yang baru saja memakan buah ara.