Jayaboard Kembali Gelar Program CSR untuk Sekolah dan Kampus

By Content Marketing, Kamis, 25 Januari 2024 | 18:14 WIB
Program renovasi sekolah Jayaboard (DOK. Jayaboard)

Nationalgeographic.co.id – Menciptakan pendidikan yang kondusif bagi pelajar dan tenaga pendidik merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk perusahaan swasta seperti Jayaboard.

Untuk mewujudkan impian tersebut, Jayaboard rutin menggelar program tanggung jawab perusahaan (CSR) yang berkaitan dengan pendidikan.

Program tersebut diantaranya adalah Jayaboard Goes to Campus dan renovasi sekolah.

Jayaboard Goes to Campus digelar untuk memperkenalkan sistem konstruksi ramah lingkungan kepada para calon arsitek dari berbagai universitas.

Selanjutnya, Jayaboard juga melakukan upaya renovasi gedung sekolah yang membutuhkan peremajaan material. Contohnya, gedung SDN 44 Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (18/1/2024).

Marketing Director Jayaboard Suzana Budiman mengatakan, lokasi tersebut dipilih lantaran SDN 44 Gresik memiliki lokasi yang berdekatan dengan lokasi pabrik pertama Jayaboard di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Jawa Timur.

“Kami melihat kondisi SDN 44 Gresik memang sangat membutuhkan bantuan berupa perbaikan di beberapa ruangan dan fasilitas sekolah. Ini sekaligus menjadi giving back dari Jayaboard® untuk Desa Roomo,” ungkap Suzana.

Sejalan dengan wujud rasa syukur Jayaboard yang telah berdiri di Gresik sejak 30 tahun lalu, proyek renovasi SDN 44 Gresik pun dibangun kembali menggunakan produk terbaru Jayaboard, yakni Jayaboard Sheetrock Protech. 

Baca Juga: Jangan Sampai Lorong Rumah Anda Berantakan, Coba Terapkan Ide Berikut!

Jayaboard Sheetrock Protech merupakan produk papan gipsum dengan fitur air purifiying atau penjernih udara. Pemakaian papan gipsum ini diharapkan mampu menunjang kesehatan siswa saat belajar di kelas maupun perpustakaan.

“Harapan kami, produk ini dapat membantu melindungi kesehatan para penerus generasi bangsa menjadi bangsa yang sehat dan ke depannya mampu memajukan Indonesia,” jelas Suzana.

HR Director Jayaboard Tamaria Nugraha Ningsih menambahkan, perbaikan ruang kelas dan perpustakaan diharapkan dapat menambah motivasi guru dan murid dalam menjalani kegiatan belajar dan mengajar.