Sejarah Dunia: Putri Salju Versi Brothers Grimm Lebih Sadis Ketimbang Versi Disney

By Galih Pranata, Kamis, 8 Februari 2024 | 15:00 WIB
Sang pangeran menemui Putri Salju yang tergeletak di peti kaca tujuh kurcaci. Kisah legendari Putri Salju yang manis dalam versi Disney, tampak lebih sadis dalam versi Brothers Grimm. (Alexander Zick/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah dunia, kisah-kisah Disney selalu menjadi teman anak-anak di masa mereka tumbuh. Kisahnya melegenda dari masa ke masa. Sebut saja salah satunya kisah tentang Little Snow White atau Putri Salju.

Namun, "Putri Salju versi asli Brothers Grimm jauh lebih sadis dan mengganggu ketimbang versi Disney," tulis Aimee Heidelberg kepada History Collection berjudul Historic Children’s Fairy Tales That Will Haunt Your Nightmares, terbitan 10 Desember 2023.

Ya, Putri Salju versi Grimm bersaudara, Jacob dan Wilhelm Grimm, pertama kali dirilis di Jerman pada 20 Desember 1812. Sebuah kisah yang ditujukan bagi dongen fiksi anak-anak dan meledak di zamannya dan menjadi bagian sejarah dunia.

Dikisahkan, bahwa Ibu tiri Putri Salju, si ratu jahat, bertanya tentang "siapakah yang lebih cantik di negeri ini, wahai cermin ajaib?" Sang cermin ajaib menjawab bahwa Putri Salju-lah yang lebih cantik.

Kecemburuannya terhadap Putri Salju, membuat ratu jahat ingin mengambil bagian dari tubuh putri salju. Maka dari itu, sang ratu jahat menugaskan seorang pemburu untuk memotong hati dan paru-paru milik Putri Salju.

Akan tetapi, karena seorang yang ditugaskan tidak ingin membunuh Putri Salju, ia iba karena gadis cantik jelita itu tampak tak berdosa. Sang pemburu itu melepaskan putri salju dan memberitahunya bahwa ia sedang diburu untuk dibunuh.

"Larilah untuk bersembunyi, nak!" seru pemburu kepada Putri Salju. Pemburu itu menggantikannya dengan hati dan paru-paru babi hutan. Ia mengaku kepada ratu jahat bahwa telah membawa hati putri salju. Dengan segera, sang ratu jahat itu menyantapnya.

Berselang lama, sang ratu jahat terkejut bahwa ia telah tertipu oleh orang yang disuruhnya itu. Berkat cermin ajaib, ia mengetahui keberadaan Putri Salju masih hidup dan bersama para kurcaci tengah berada di hutan sedang bersembunyi.

Ya, Putri Salju bersembunyi di rumah tujuh kurcaci yang pada akhirnya diketahui oleh ratu jahat. Sang ratu mulai mencari siasat piciknya untuk dapat membunuh Putri Salju.

Sang ratu berulang kali mencoba untuk melakukan pembunuhan kepada Putri Salju. Akhirnya dia memikirkan sesuatu. Dengan mewarnai wajahnya, ratu jahat itu menyamar menjadi seorang wanita tua penjaja barang-barang cantik.

Setelah menjajakan barangnya dan berhasil masuk ke dalam rumah kurcaci, Putri Salju memutuskan untuk menjajal tali korset yang menurutnya indah itu. Diikatkannya oleh penjaja yang menyamar, hingga Putri Salju terbelit dan kesulitan bernafas.

Kala itu, tujuh kurcaci telah meninggalkan Putri Salju di rumah mereka sendirian. Betapa terkejutnya mereka ketika kembali di malam hari menemukan Putri Salju tergeletak tak berdaya di atas tanah. 

Beruntung, ketika kurcaci menyadari bahwa Putri Salju terikat tali yang sangat erat, membuatnya kesulitan bernafas. Segera mereka memotong tali tersebut dan mulai melihat sang putri bernafas kembali dan perlahan kembali sadarnya.

Putri Salju yang terlelap dikelilingi tujuh kurcaci, dongeng yang menjadi sejarah dunia. Kisah legendaris Putri Salju tampak lebih sadih dalam versi Brothers Grimm. (Otto Kubel/Wikimedia Commons)

Lagi-lagi cermin ajaib masih menyebut bahwa Putri Salju jauh lebih cantik dari sang ratu jahat. Menyadari jika ia masih belum berhasil membunuh Putri Salju, sang ratu mulai menyiasati ide buruk lainnya.

Ratu jahat itu mulai menemukan cara yang lebih ekstrem untuk membunuh Putri Salju, dengan berencan memberinya apel yang memiliki kadar racun sangat tinggi. Ia lantas kembali menyamar menjadi petani yang menjajakan buahnya.

Ratu jahat memahami jika Putri Salju sangat suka dengan apel yang cantik. Dan, itu dimanfaatkan ratu jahat dengan merias apel itu dengan sangat indah, sehingga hanya bagian merahnya saja yang terkena racun.

Ketika sampai di rumah kurcaci yang sepi itu karena semua kurcaci pergi ke gunung mencari kebutuhan mereka, Putri Salju kembali didatangi oleh ibu petani yang berniat membagi sebuah apel.

Ia berpura memakannya, dan ia tahu bahwa Putri Salju juga ingin memakannya. Putri Salju merindukan apel yang indah itu, dan ketika dia melihat wanita petani itu sedang memakan sebagian dari apel itu, dia tidak dapat menahannya lagi.

Ia mengulurkan tangannya dan mengambil separuh yang beracun dari si petani. Dia menggigit sedikit apel itu yang membuatnya seketika jatuh ke tanah dan mati. Ratu memandangnya dengan tatapan yang mengerikan, dan tertawa keras.

Ketika para kurcaci pulang malam itu mereka menemukan Putri Salju tergeletak di tanah. Dia tidak bernapas sama sekali. Dia sudah mati. Mereka mengangkatnya dan bersiap memandikannya dengan anggur.

Setelahnya, para kurcaci membuat peti mati dari kaca transparan, sehingga mereka masih bisa melihat jenazah Putri Salju yang masih tampak segar itu dari semua sisi. Bahkan rona kemerahan pipinya masih segar seperti jiwanya masih hidup dalam jasadnya.

Mereka membaringkannya di dalam, dan dengan huruf emas tertulis di atasnya namanya, menunjukkan bahwa dia adalah seorang putri. Hewan-hewan juga datang dan berkabung atas kematian Putri Salju.

Putri Salju terbaring di sana dalam peti mati dalam waktu yang sangat lama, dan dia tidak membusuk, namun tampak seperti tertidur, karena dia masih seputih salju dan semerah darah, dan berambut hitam seperti kayu eboni.

Sedangkan di rumah ratu jahat, ia langsung bertanya kepada cermin ajaib, "cermin, cermin ajaib, siapa di negeri ini yang paling cantik?"

Lantas cermin ajaib menjawab, "kamu, ratuku, adalah yang tercantik dari semuanya." Sudah tak ada lagi Putri Salju yang lebih cantik yang membuatnya terbakar cemburu.

Setelah sekian lama, muncul seorang pangeran memasuki hutan dan secara kebetulan sampai ke rumah para kurcaci, di mana dia mencari perlindungan untuk malam itu dan untuk beristirahat.

Di sana, dia melihat peti mati dengan jasad Putri Salju yang cantik di dalamnya. Pangeran itu kemudian membaca apa yang tertulis di atasnya dengan huruf emas. Sontak, pangeran ingin membawa peti itu ke istananya.

Para kurcaci membiarkannya melepas sang Putri Salju untuk dibawa seorang pangeran. Lantas, sang pangeran menyuruh para pelayannya untuk membawa peti itu di pundak mereka.

Namun kemudian keajaiban terjadi. Ketika para prajurit itu tersandung pada semak, hal itu yang membantu potongan apel beracun terlempar keluar dari tenggorokan Putri Salju. Tak lama kemudian, sang putri membuka matanya, membuka tutup peti matinya, duduk, dan hidup kembali.

Putri Salju yang terbangun dari kematiannya itu, segera dibawa ke istana sang pangeran. Ia mengatakan bahwa pernikahannya dengan Putri Salju segera direncanakan dengan penuh kemegahan dan keagungan.

Penampilan Putri Salju dalam versi Walt Disney's Snow White and the Seven Dwarfs (1937). (Walt Disney/Wikimedia Commons)

Tak berselang lama, undangan pernikahan dari seorang pangeran telah sampai ke tangan ratu jahat. Segera ia merias diri dengan pakaian yang indah dan berkaca di cermin ajaib sambil bertanya, "Siapa di negeri ini yang paling cantik?"

Dan cermin itu menjawab, "Anda, ratu saya, itu benar. Tapi ratu muda seribu kali lebih cantik darimu!" Ia menyadari bahwa Putri Salju telah hidup kembali. Tapi pesta megah sudah mengundangnya, ia harus segera berangkat.

Betapa terkejutnya, ketika ia sampai di pelaminan yang mewah dan megah, ia mengenali Putri Salju sebagai pengantinnya. Bagian cerita Grimm menawarkan kisah yang lebih ekstrem: Putri Salju lantas meneror ratu jahat.

Sepatu dari besi telah dipanaskan dalam bara api, dihantarkannya menuju tamu istimewa di hari pernikahan itu, kepada ratu jahat. Dipaksanya oleh keluarga kerajaan, sepasang pengantin dan ribuan tamu undangan agar ratu jahat segera memakainya.

Dengan paksaan dan dorongan di hadapan ribuan tatap mata, ratu jahat memakai sepatu yang panas mendidih itu. Dipakaikannya untuk menari. Berkali-kali ia terjatuh tapi dimintanya bangun lagi. Panas membakar tubuhnya, ratu jahat menari hingga mati. 

Cerita Putri Salju yang dibuat Brothers Grimm memang berbeda daripada yang dikisahkan Disney, bahkan jauh lebih mengganggu. Berpotensi mengganggu ingatan masa kecil anak-anak.