Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Poseidon adalah salah satu dewa terkenal. Dia adalah dewa laut membawa trisula dan simbolnya diwakili oleh banteng, kuda, dan lumba-lumba. Namun, benarkah Poseidon yang menciptakan Atlantis?
Banyaknya interaksi Poseidon dengan manusia menunjukkan kepribadiannya yang pendendam, penuh nafsu dan protektif.
Poseidon juga dikenal sebagai dewa gempa bumi. Di Yunani kuno, ia dikenal sebagai Ennosigaios (pengguncang bumi) dan dipuja sebagai Asphalios (penstabil).
Simbol utama Poseidon adalah trisula, tombak nelayan bercabang tiga. Trisula ajaib ini bisa untuk menghancurkan batu, menghasilkan atau menundukkan badai, dan mengguncang bumi yang menyebabkan gempa bumi.
Trisula melambangkan angka tiga. Trisula Poseidon melambangkan kerajaannya yang meliputi wilayah daratan.
Dalam numerologi, angka 3 berarti awet muda, interaktif, kreatif dan pandai berkomunikasi.
Dalam mitologi Yunani kuno, Poseidon juga dilambangkan dengan kuda. Dia menciptakan kuda sebagai hadiah kepada manusia. Menurut sejarawan, kuda diperkenalkan ke Yunani pada abad ke -2 SM oleh orang-orang Hellenes.
Beberapa orang berteori bahwa mereka juga memperkenalkan Poseidon ke Yunani.
Menurut deskripsi Plato tentang Atlantis, kuil Poseidon menampilkan patung dewa berukuran besar yang ditarik dengan kereta oleh kuda bersayap, dan ditemani oleh lumba-lumba.
Faktanya, Poseidon, bersama Medusa, adalah ayah dari Pegasus, kuda bersayap di mitologi Yunani kuno.
Dia juga memiliki hubungan khusus dengan lumba-lumba, yang akan bertindak sebagai pembawa pesan baginya.
Poseidon dikaitkan sebagai sosok yang menciptakan Atlantis. Di Atlantis, dia memiliki jalur luas untuk pacuan kuda, dan menampilkan simbolisme kuda yang menonjol di seluruh bagiannya. Kuda melambangkan kebebasan, kemandirian, dan kompetisi.
Menurut karya Ignatius Donnelly, peneliti Atlantis legendaris abad ke-19, kuda merupakan bukti Atlantis benar-benar ada.
Ia mengklaim bahwa mereka berasal dari Amerika Utara. Kehadirannya di Eropa menunjukkan bahwa telah ada sebuah benua di Samudera Atlantik yang memungkinkan terjadinya interaksi antara Amerika Utara dan Eropa ribuan tahun yang lalu.
Simbol Poseidon lainnya adalah banteng. Keterkaitan Poseidon dengan banteng dapat dilihat dalam kisah Minos, raja Kreta.
Minos berdoa kepada Poseidon agar mengiriminya seekor banteng seputih salju. Banteng itu sebagai tanda bahwa ia akan menjadi penguasa menggantikan saudara-saudaranya yang juga mendambakan takhta.
Poseidon mengirimi Minos seekor banteng dengan pemahaman bahwa itu akan menjadi pengorbanan kepada para dewa.
Namun, Minos merasa bahwa sapi jantan itu terlalu bagus untuk dikorbankan. Oleh karena itu dia menggantinya dengan yang lebih rendah.
Namun demikian, dia tetap menjaga sapi jantan yang dikirim Poseidon ke dalam kawanannya.
Marah, Poseidon membalas dendam dengan menyebabkan istri Minos jatuh cinta pada banteng tersebut. Peristiwa ini kemudian melahirkan Minotaur, makhluk setengah manusia dan banteng.
Dikenal sebagai Neptunus pada zaman Romawi, ia biasanya digambarkan sebagai pria dewasa berjanggut, sering kali mengenakan jubah dengan ikat kepala.
Seperti yang terlihat dalam cerita Minos, Poseidon bisa menjadi sangat pendendam dan kejam, namun dia juga memiliki sisi lain dalam kepribadiannya.
Contoh lain dari sifat dendam Poseidon ditampilkan ketika diadakan kontes untuk melihat dewa mana yang akan berkuasa atas wilayah yang disebut Attica.
Para dewa memutuskan bahwa tanah itu akan diberi nama sesuai nama dewa yang menghasilkan hadiah paling berguna bagi manusia.
Saat itulah Poseidon menghasilkan kuda pertama. Namun, hadiahnya ditolak.
Tanah itu menjadi Athena, setelah dewi Athena menciptakan pohon zaitun. Sebagai pembalasan, Poseidon mengutuk tanah itu dengan kekeringan.
Dia memiliki banyak kekasih, termasuk dewi, bidadari, dan manusia. Beberapa kekasihnya adalah Medusa, Tyro, Amymone, dan Aithra dan Aphrodite. Karena sikapnya yang menggoda, Poseidon mempunyai banyak anak, yang sangat dia lindungi.
Poseidon adalah pelindung keluarganya. Bersama Tyro, dia adalah ayah dari Pelias dan Neleus, yang keturunannya kemudian membentuk keluarga kerajaan Thessaly dan Messenia.
Ia juga memiliki beberapa keturunan berupa monster, seperti Orion, Antaeus, dan Polyphemus di mitologi Yunani kuno.
Poseidon memang menyukai manusia, meskipun terkadang dia juga sangat memusuhi mereka.
Dia aktif terlibat dalam urusan manusia. Bahkan, dia menunjukkan berbagai sikap terhadap manusia, termasuk jatuh cinta dengan istrinya yang fana Cleito, menghukum Odysseus dengan badai demi balas dendam.
Meskipun Poseidon adalah dewa yang sangat kuat, Zeus memiliki status dan otoritas lebih di mitologi Yunani.
Zeus adalah dewa langit, dan raja Gunung Olympus, yang merupakan rumah para dewa Olympian. Zeus memiliki petir sebagai senjatanya, yang dibuat dan dihadiahkan kepadanya oleh tiga cyclop yang sama membuat trisula untuk Poseidon.