Nationalgeographic.co.id – Kepercayaan terhadap angka takhayul tertentu sebagai angka sial atau angka keberuntungan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia. Misalnya peristiwa perjamuan Yesus yang tercatat dalam sejarah dunia.
Setiap negara atau wilayah di dunia memiliki angka takhayul masing-masing. Kadang kepercayaan itu bisa sama dengan wilayah lainnya, kadang bisa berkebalikan.
Suatu angka bisa mempunyai arti yang berbeda-beda, tergantung pada negara atau wilayahnya dan juga masyarakat atau individu yang menafsirkannya. Suatu angka yang sama bisa dianggap sebagai angka sial, bisa juga sebagai angka keberuntungan.
Angka 13 misalnya kerap dianggap oleh sebagian orang sebagai angka sial. Namun bagi orang Yahudi, angka 13 bisa dianggap sebagai angka keberuntungan. Begitu pula bagi penyanyi Taylor Swift yang meyakini angka 13 sebagai angka keberuntungan.
Sebagian penyebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial adalah anggapan bahwa angka 12 adalah suatu yang "lengkap". Contohnya adalah jumlah murid Yesus, bulan dalam setahun, lambang zodiak, dan lain sebagainya.
Jadi angka 13 dianggap sebagai sesuatu atau jumlah yang ganjil. begitulah penjelasan Joe Nickell, peneliti senior dan penyelidik paranormal untuk majalah Skeptical Inquirer.
Selain angka 13, ada punya beberapa angka lain yang kerap dianggap sebagai angka sial. Berikut ini beberapa kisah angka sial tersebut dan negara atau tempat yang menjadikannya sebagai angka takhayul.
Angka 4
Di Tiongkok, pengucapan kata angka empat mirip dengan pengucapan kata kematian dalam bahasa Mandarin. Banyak bangunan di Tiongkok dalam sejarah dunia tercatat sengaja melewatkan lantai empat, seperti halnya para pembangun di AS yang terkadang mengabaikan lantai 13.
Angka 9
Sama seperti angka empat yang memiliki arti sial dalam bahasa Cina, angka 9 juga ditakuti di Jepang karena terdengar mirip dengan kata dalam bahasa Jepang yang berarti penyiksaan atau penderitaan.
Angka 17
Beberapa orang Italia percaya takhayul tentang hari Jumat tanggal 17 karena menata ulang angka Romawi XVII dapat menghasilkan kata "VIXI"—diterjemahkan dari bahasa Latin berarti "hidupku sudah berakhir."
Angka 39
Angka 39 mendapat reputasi buruk dalam sejarah dunia di Afghanistan. Sebuah laporan NPR menjelaskan: "Banyak orang Afghanistan mengatakan bahwa angka 39 diterjemahkan menjadi morda-gow, yang secara harfiah berarti 'sapi mati', tetapi juga merupakan istilah slang yang terkenal untuk penyedia pelacur—mucikari."
Jadi ketika warga Afghanistan melihat mobil dengan nomor 39 di pelat nomornya, mereka langsung menuju ke arah lain.
Angka 666
Hexakosioihexekontahexaphobia berarti takut terhadap angka 666. Dalam Kitab Wahyu apokaliptik dalam Alkitab, Rasul Yohanes menyebut 666 sebagai "angka binatang".
"Binatang" ini sering diartikan sebagai Antikristus. Jadi, dengan demikian, angka tersebut merupakan tanda setan.
Tentu saja banyak orang tidak percaya dengan adanya angka sial. Semua angka sejatinya cenderung bisa dipakai untuk urusan ilmiah, ketimbang perkara takhayul.
Lagi pula, memberi sugesti diri pada hal-hal yang positif atau menyangkut keberuntungan tentu lebih baik ketimbang sugesti negatif atau kesialan. Dan ketimbang menakuti angka sial, bukankah lebih menyenangkan untuk meyakini semua angka dalam sejarah dunia sebagai angka keberuntungan?