Sejarah Dunia: Memahami Makna di Balik Perayaan Hari Ibu dan Hari Ayah

By Wawan Setiawan, Minggu, 18 Februari 2024 | 08:45 WIB
Mengungkapkan rasa cinta kepada ayah dan ibu tidak musti menunggu saat Hari Ayah dan Hari Ibu tiba. Pahami makna sejarah dunia di balik peringatan Mothers Day dan Fathers Day. (Prodigi)

Nationalgeographic.co.id –Memberikan sesuatu yang spesial kepada seseorang yang paling kita sayangi dan cintai tentunya akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika seseorang itu adalah orang tua kita sendiri, yang telah berusaha keras merawat dan membesarkan kita.

Ayah dan ibu, adalah dua sosok yang paling dekat dengan kita. Karena mereka berdua yang telah merawat kita sejak lahir. Untuk menghormati sosok seorang ibu, kerap kali kita mengenalnya sebagai Hari Ibu. Sedangkan untuk menghormati ayah, juga kita mengenalnya sebagai Hari Ayah.

Lalu, adakah sejarah dunia di balik penentuan Hari Ibu dan Hari Ayah? Yuk, kita telusuri.

Sejarah Hari Ibu

Mungkin, untuk warga Indonesia, peringatan Hari Ibu itu akan jatuh setiap tanggal 22 Desember. Tanggal tersebut diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Dulu, makna Hari Ibu adalah untuk merayakan semangat bagi para wanita Indonesia. Tanggal peringatan tersebut juga merujuk pada Kongres Perempuan Indonesia pertama yang dilaksanakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta di sebuah gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero. Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang menyebar di Jawa dan Sumatera.

Kini, seiring berjalannya waktu, makna Hari Ibu pun telah berubah. Banyak yang memaknai Hari Ibu dengan memberikan hadiah kepada Ibu sebagai bukti ungkapan rasa cinta seorang anak kepada ibunya. Bahkan, biasanya ibu akan dibebastugaskan dari tugas kesehariannya sebagai seorang ibu. Atau penyelenggaraan acara-acara lainnya, seperti lomba memasak, memakai kebaya, dan sebagainya.

Tapi tahukah Anda, Hari Ibu Sedunia ternyata bukan tanggal 22 Desember. Peringatan Hari Ibu Sedunia atau sejarah mengenalnya sebagai Mother’s Day justru jatuh setiap Minggu kedua di bulan Mei.

Mother’s Day adalah hari yang secara khusus dipersembahkan untuk para ibu di dunia. Pada hari tersebut, biasanya anak-anak akan menciptakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bersama ibunya. Memberikan ucapan, pelukan, atau berbagai macam hadiah untuk ibu tercintanya.

Sejarah Dunia Hari Ibu atau Mothers Day: Inspirasi Anna Marie Jarvis (kanan) untuk ibunya, Ann Maria Reeves Jarvis (kiri). (Wikipedia)

Usut punya usut, seseorang yang telah menjadi pelopor dalam tercetusnya Mother’s Day ini adalah Anna Marie Jarvis dari Philadelphia.

Pada tanggal 12 Mei 1907, dia mengadakan upacara peringatan di gereja mendiang ibunya di Grafton, Virginia Barat. Ibunya, Ann Maria Reeves Jarvis, adalah sosok yang mengorganisir kelompok perempuan untuk mempromosikan persahabatan dan kesehatan kala itu. Sehingga, kepergiannya, meninggalkan kesan mendalam tersendiri bagi banyak orang, khususnya Anna Jarvis.

Bahkan, selama kurun waktu lima tahun, hampir setiap negara bagian memperingati hari tersebut, dan pada tahun 1914 Presiden AS. Woodrow Wilson menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Lambat laun, hari libur tersebut pun menjelma menjadi Mother’s Day, dikenal dan diperingati oleh semua orang di dunia sebagai hari penghargaan untuk seorang ibu.

Pertimbangan prioritas Hari Ibu adalah ibu Anda sendiri dan, jika Anda memiliki anak, ibu mereka, diikuti oleh ibu-ibu yang menjanda di keluarga Anda, termasuk nenek dan bibi - tetapi etiket tidak mengharuskan Anda untuk menyertakan semua orang. “Biarkan anggota keluarga Anda yang lain mengurus diri mereka sendiri,” kata Elaine Swann, seorang pakar gaya hidup dan etiket.

Sejarah Hari Ayah

Seolah tidak mau kalah dengan ibu, ayah pun memiliki hari istimewanya sendiri yang dikenal sebagai Hari Ayah atau Father’s Day.

Perkembangan sejarah Hari Ayah di Indonesia sebenarnya belumlah lama. Pada tahun 2014, paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) saat itu sedang menyelenggarakan Sayembara Menulis surat untuk Ibu. Acara tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ibu di Solo.

Tidak disangka, acara tersebut mendapatkan sambutan hangat dan berhasil mengumpulkan sebanyak 70 surat terbaik. Akan tetapi, setelah acara tersebut selesai, panitia mendapatkan kejutan pertanyaan dari para peserta, "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah?" Jika ada Hari Ayah, para peserta berkata akan turut serta lagi dalam Sayembaranya.

Sontak saja, pertanyaan tersebut membuat panitia terkejut. Mereka dan PPIP berusaha mencari informasi dan mencetuskan ide untuk menentukan kapan Hari Ayah sebaiknya juga ditetapkan di Indonesia.

Pada akhirnya, Hari Ayah Nasional pun ditetapkan pada tanggal 12 November. Deklarasi penetapan Hari Ayah dilakukan di Maumere, Flores, NTT, pada hari dan jam yang sama. Pada saat itu juga menjadi hari yang istimewa bagi peluncuran buku “Kenangan untuk Ayah” yang berisikan 100 buah surat dari anak-anak Nusantara yang terpilih dan menjadi yang terbaik dalam Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.

Buku dan piagam deklarasi Hari Ayah dikirimkan ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta bupati di empat wilayah di Indonesia: Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan pulau-pulau.

Sejarah Dunia Hari Ayah atau Fathers Day: Inspirasi Sonora Smart Dodd untuk ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Sipil Amerika. (Three Village Historical Society)

Sementara di Indonesia Hari Ayah diperingati setiap tanggal 12 November, tapi Hari Ayah Sedunia diperingati pada Minggu ketiga di bulan Juni. Sonora Smart Dodd dari Spokane, Washington, adalah sosok yang menjadi pencetus Father’s Day tersebut.

Dia mendapat ide pada tahun 1909 saat mendengarkan khotbah pada Hari Ibu, saat itu ia mengusulkan kepada para pemimpin agama setempat agar juga menetapkan Hari Ayah yang terinspirasi dari kegigihan ayahnya, William Jackson Smart. Idenya pun disetujui dan ditetapkan pada tanggal 19 Juni 1910, bulan ulang tahun ayah Dodd sendiri.

Ayah Dodd, William Jackson Smart, adalah seorang veteran Perang Sipil Amerika yang telah membesarkan dia beserta lima saudara kandungnya setelah ibu mereka meninggal saat melahirkan. Sehingga, orang-orang menyetujui dan memberikan penghargaan yang pantas untuk Ayah Dodd sebagai pencetus peringatan Hari Ayah.

Kemudian pada tahun 1924, Presiden AS. Calvin Coolidge memberikan dukungannya terhadap perayaan tersebut, dan pada tahun 1966 Presiden Lyndon B. Johnson mengeluarkan proklamasi yang mengakui hari itu.

Pada tahun 1972, Hari Ayah akhirnya menjadi hari libur nasional, ketika Presiden Richard Nixon menandatangani undang-undang yang menetapkan hari Minggu ketiga bulan Juni sebagai Father’s Day.

Kini, Father's Day pun dikenal dan diperingati di seluruh dunia.

Kini lengkaplah sudah. Hari Ibu dan Hari Ayah menjadi hari istimewa yang dipersembahkan bagi para Ayah dan Ibu di dunia. Meskipun sebenarnya, untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada orang tua kita tidak harus menunggu hari tersebut tiba.

Maka, jadikanlah setiap hari adalah momen Hari Ibu dan Hari Ayah bagi Anda sekalian. Karena tanpa mereka berdua, kita tidak akan pernah ada di dunia ini.