Strategi Brutal Militer Jepang dalam Sejarah Perang Dunia II

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 27 Februari 2024 | 11:00 WIB
USS Arizona kalah total dalam serangan udara mendadak Jepang terhadap Armada Pasifik Amerika di Pearl Harbor dalam sejarah Perang Dunia II. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Dalam catatan sejarah Perang Dunia II, militer Jepang begitu sulit dikalahkan.

Amerika Serikat saat ini mungkin menjadi dominasi militer yang tak tertandingi. Akan tetapi, pada tahun 1941, hal ini tidak terjadi.

Setelah serangan terhadap Pearl Harbor, Amerika Serikat tahu bahwa mereka akan menghadapi pertempuran brutal di masa depan.

Selama empat tahun berikutnya, Amerika Serikat menghadapi musuh yang belum pernah dihadapi militer Amerika sebelumnya.

Meskipun Amerika pada akhirnya berhasil meraih kemenangan, setelah serangan kilat Jepang di Asia pada tahun 1941.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat militer Jepang begitu sulit dikalahkan, bahkan hingga akhir?

Penataan Kembali Ekonomi Masa Perang Jepang

Sejak awal, Jepang menyadari bahwa meskipun mereka mengambil inisiatif di medan perang, mereka harus bertahan dengan armada dagangnya agar perang tetap berjalan.

Namun, AS mulai memusnahkannya sejak hari-hari pertama perang. Hal ini mempunyai dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian dan militer Jepang.

Dalam sejarah Perang Dunia II, pada awalnya Jepang memiliki 6.000.000 ton kapal dagang dan memproduksi atau membeli 4.100.000 juta ton kapal dagang lainnya.

Pada akhir perang, AS telah menenggelamkan atau menghentikan 8.900.000 ton armada dagang Jepang. 

Dampak dari kehancuran yang hampir total ini adalah pada bulan April 1945, kapal dagang hanya dapat melakukan perjalanan dengan aman antara Korea, Jepang, dan Manchuria.