Absurd dan Penuh Darah: Menyelami Sejarah Kelam Kekaisaran Romawi

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 10 Maret 2024 | 11:00 WIB
Kebakaran Besar Roma yang terjadi di masa pemerintahan Kaisar Nero hanyalah salah satu sisi gelap Kekaisaran Romawi. Faktanya, di bawah beberapa kaisar lainya, Romawi pernah lebih gelap dan absurd. (Hubert Robert/Musee des Beaux-Arts Andre Malraux)

Nationalgeographic.co.id - Sepanjang sejarahnya yang termasyhur, Kekaisaran Romawi telah menjadi rumah bagi sejumlah kaisar yang lekat akan kebijaksanaan dan kehebatan militernya. Di sisi lain, kekaisaran ini juga pernah dihuni para pemimpin yang dianggap bengis.

Menyelami sisi gelap sejarah Romawi, kita akan menemukan kaisar-kaisar yang masa pemerintahannya ditandai dengan tindakan-tindakan mereka yang terkenal kejam.

Kaisar Nero

Nero, kaisar dari Kekaisaran Romawi kuno. (The Collector)

Kaisar Nero, yang naik takhta Romawi pada tahun 54 Masehi di usia 16 tahun, sering dikenang sebagai salah satu tiran paling terkenal dalam sejarah.

“Pemerintahannya, yang berlangsung hingga tahun 68 Masehi, ditandai dengan serangkaian peristiwa bencana dan ekses pribadi yang telah mengukir namanya dalam sejarah keburukan,” kata Christina Athanasiou, seorang penulis sejarah dari Yunani.

Di awal kepemimpinannya, Nero tampak seperti kaisar pada umumnya. Namun, sifat-sifat gelap Nero mulai muncul ke permukaan, ketika dia mendapatkan otonomi yang lebih luas.

Kekuasaannya berangsur-angsur bergeser dari awal yang menjanjikan menjadi rezim lalim yang ditandai dengan paranoia, kekejaman, dan pemborosan.

Salah satu tindakan Nero yang paling keji adalah pembunuhan terhadap ibunya, Agrippina. Pengaruh Agrippina terhadap Nero dan keterlibatannya dalam urusan kekaisaran menyebabkan meningkatnya ketegangan di antara mereka. 

Pemerintahan Nero terkenal dengan kebakaran hebat Roma pada tahun 64 Masehi. Meskipun masih belum jelas apakah Nero bertanggung jawab atas kebakaran tersebut, ia memanfaatkan bencana tersebut untuk membangun kembali Roma sesuai dengan visinya yang megah–termasuk pembangunan Rumah Emasnya yang mewah, Domus Aurea.

Nero juga terlibat dalam penganiayaan brutal terhadap orang-orang Kristen. Dia juga menggunakan mereka sebagai obor manusia di taman-tamannya–sebuah tindakan yang mengukuhkan reputasinya sebagai penguasa kejam dan tirani.

Kekuasaan Nero akhirnya berujung pada kekacauan, ditandai dengan konspirasi, pemberontakan, dan kekacauan ekonomi. Pada tahun 68 Masehi, Christina menjelaskan, dia dinyatakan sebagai musuh publik oleh Senat.