Kisah Pasukan Elite Kekaisaran Romawi yang Justru Menjadi Ancaman

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 13 Maret 2024 | 15:00 WIB
Relief Garda Praetorian Kekaisaran Romawi. (Jérémy-Günther-Heinz Jähnick/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarahnya, Kekaisaran Romawi dikenal akan kehebatan militernya yang luar biasa. Salah satu pasukan yang paling adalah Garda Praetorian. Pasukan elit ini memainkan peran penting dalam sejarah panjang Kekaisaran Romawi.

Selama era Republik, peran Garda Praetorian pada awalnya adalah sebagai pengawal sederhana yang melindungi para komandan, jenderal, atau gubernur. Namun, ketika perang saudara berkecamuk, mereka berkembang secara signifikan.

Di bawah kekuasaan Kaisar Augustus, pada tahun 27 SM, Praetorian dikukuhkan menjadi pengawal resmi kekaisaran.

Menurut Christina Athanasiou, seorang penulis sejarah dari Yunani, unit ini terdiri dari dari sembilan kelompok dan berjumlah setidaknya 4.500 orang. Mereka memiliki peran sentral dalam hal keamanan dan politik kekaisaran.

“Pasukan elit ini ditempatkan baik di dalam Roma maupun di kota-kota terdekat, yang secara halus merusak tradisi Republik yang menentang kehadiran militer di kota,” kata Christina.

Seiring berjalannya waktu, pasukan ini menjadi kekuatan politik yang signifikan. Hal ini tentu menjadikan keberadaanya sebagai ancaman bagi para kaisar yang seharusnya mereka lindungi.

Sepanjang Abad ke-1 dan ke-2 Masehi, mereka terlibat dalam pembunuhan beberapa kaisar. Hebatnya, mereka bahkan memproklamirkan salah satu dari mereka sendiri, Macrinus, sebagai kaisar.

Anggota dan Perekrutan

Sebagian besar Garda Praetorian berasal dari tentara Italia dan provinsi-provinsi bagian dari Kekaisaran Romawi. Agaknya, hal ini merupakan langkah kekaisaran untuk memastikan kesetiaan mereka.

Meskipun demikian, awalnya, barisan Garda Praetorian diisi oleh para veteran terkenal dari tentara Kekaisaran Romawi. Alasanya jelas, mereka telah terbukti sangat loyal dan pantang mundur.

Seiring berjalanya waktu yang diikuti dengan berkembangnya pengaruh kekuatan pasukan ini di arena politik, kriteria pemilihan pun mencair. Terkadang, ketajaman politik lebih dinomor satukan daripada pengalaman militer.

Awalnya, seperti yang dijelaskan Christiana, Garda Praetorian berbasis di Roma, dan sisanya ditempatkan di kota-kota terdekat. Hal ini mengikuti prinsip Republik bahwa pasukan militer tidak boleh memasuki kota dengan bersenjata lengkap atau berseragam.