Kisah Tsunami yang Menghancurkan Kehidupan dalam Sejarah Dunia Kuno

By Sysilia Tanhati, Jumat, 5 April 2024 | 07:00 WIB
Ada beberapa tsunami yang terjadi dalam sejarah dunia kuno. Tsunami tersebut mungkin menyebabkan jutaan kematian. (Todd Turner/Unsplash)

Nationalgeographic.co.id—Tsunami Samudra Hindia yang dahsyat pada akhir tahun 2004 merenggut hingga 300.000 nyawa dalam waktu 24 jam. Pada tahun 2011, tsunami Jepang merenggut 20.000 nyawa lagi. Sebelum kejadian ini, hanya sedikit ilmuwan yang tertarik mempelajari tsunami. Pasalnya mereka percaya bahwa peristiwa alam tersebut sangat jarang terjadi.

Meski jarang, ada beberapa tsunami yang terjadi dalam sejarah dunia kuno. Tsunami tersebut mungkin menyebabkan jutaan kematian. Semua terjadi pada masa prasejarah namun meninggalkan bekas tsunami berupa puing-puing di sepanjang garis pantai.

Gempa bumi dan tsunami di Mediterania 8.000 tahun yang lalu

Pada bulan November 2006, para ilmuwan melaporkan bahwa tsunami besar melanda Mediterania timur sekitar 8.000 tahun yang lalu. “Tsunami itu dipicu oleh longsoran puing dari Gunung Etna di Sisilia,” tulis Karen Mutton di laman Ancient Origins.

Longsoran Gunung Etna menyebabkan 25 kilometer kubik batuan dan sedimen jatuh ke air dengan kecepatan 322 kilometer per jam. Menghantam dasar laut, bebatuan itu mengubah lapisan tebal sedimen laut lunak menjadi jeli. Pada akhirnya, memicu tanah longsor di bawah air.

Peneliti di National Institute of Geophysics and Volcanoes menggunakan perahu yang dilengkapi sonar untuk menyurvei sedimen dasar Laut Ionia.

Mereka memperkirakan tsunami mencapai ketinggian hingga 51 meter di Sisilia dalam waktu 15 menit setelah longsoran salju. Dengan kecepatan 724 kilometer per jam, tsunami membanjiri Yunani dan Libya dengan gelombang setinggi 13 meter satu jam kemudian. Setelah menghancurkan pulau-pulau Yunani dan Turki, gelombang tersebut akan mencapai Mesir dan Israel hanya dalam waktu 3 jam.

8.000 tahun yang lalu, garis pantai Mediterania sekitar 10 meter lebih rendah dibandingkan saat ini. Oleh karena itu, menyulitkan identifikasi endapan tsunami tersebut. Namun, situs Neolitikum yang tenggelam, di Atlit-Yam, Israel, telah diidentifikasi sebagai kemungkinan korban tsunami. Pasalnya, situs itu tiba-tiba ditinggalkan 8.000 tahun yang lalu.

Permukiman di pantai selatan Italia, Malta, Tunisia, Yunani barat, atau Libya musnah seluruhnya oleh gelombang yang menjulang tinggi. “Ribuan orang pasti terbunuh oleh peristiwa yang bahkan lebih dahsyat dari tsunami Samudra Hindia tahun 2004,” tambah Mutton.

Tsunami Santorini yang menghancurkan bangsa Minoa

Sekitar 1.600 SM letusan gunung berapi Thera di Laut Aegea menyebabkan tsunami besar yang menggenangi Mediterania. Tsunami itu mungkin berperan penting dalam punahnya kebudayaan Minoa. Tanggal pastinya tidak tercatat dalam catatan sejarah dunia kuno. Namun para ilmuwan dapat mempelajari sampel inti dan lingkaran pohon. Sementara para arkeolog dapat menentukan tanggal permukiman Minoa di Akrotiri di Santorini yang tertutup abu setinggi satu meter selama letusan.

Sebelum terjadi letusan di Nea Kameni, pusat kaldera yang sebagian besar sudah runtuh, Thera adalah pulau yang jauh lebih besar. Diperkirakan letusan Zaman Perunggu Akhir memiliki Indeks Ledakan Vulkanik (VEI) sebesar 6 atau 7. Letusan ini mengeluarkan setara dengan 14 60 kilometer kubik batuan dan abu ke atmosfer.