Ephialtes, Pengkhianat Besar Sejarah Yunani Kuno Berakhir Mengenaskan

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 12 April 2024 | 07:00 WIB
Ephialtes dari Trachis dikenal sebagai salah satu pengkhianat terkenal dalam sejarah Yunani kuno. (Public domain)

Dari catatan sejarah Yunani kuno, Ephialtes adalah warga negara Trachis, sebuah negara kota di Yunani tengah yang terletak di sebelah barat Thermopylae dan dihuni oleh orang Mali.

Kota utamanya juga disebut Trachis hingga tahun 426 SM ketika kota ini didirikan kembali sebagai koloni Sparta dan menjadi Heraclea Trachinia.

Akan tetapi apa yang terjadi pada Ephialtes setelah pengkhianatan itu? Herodotus memberikan penjelasan:

Ephialtes kemudian melarikan diri ke Thessaly, karena takut pada Lacedaemonian [Spartan]; dan karena dia diasingkan, ada harga yang harus dibayar oleh Pylagori ketika Amphictyons duduk bersama di dewan mereka di Thermopylae [Malis adalah anggota liga Amphictyonic]."

“Setelah kembali ke Anticyra, dia dibunuh oleh Athenades, seorang lelaki Trachis. Karena alasan lain (yang akan kuceritakan di bagian akhir sejarahku) Athenades ini membunuh Ephialtes, tapi dia tetap dihormati oleh kaum Lacedaemonian.”

Pertempuran Thermopylae

Kemungkinan besar pada tanggal 7 Agustus 480 SM salah satu pertempuran paling menentukan yang pernah tercatat dalam sejarah Yunani kuno. Pertempuran Thermopylae terjadi melawan Kekaisaran Persia.

Pertarungan ini kemudian menjadi perwujudan cita-cita kebebasan Yunani yang kemudian dikonsep oleh Aristoteles, antara dua kekuatan besar di Yunani Tengah yang akan menentukan nasib peradaban Barat.

Pertempuran besar Thermopylae dan pertarungan gagah berani 300 Spartan yang tak kenal takut di bawah komando prajurit Raja Leonidas. Mereka melawan sepuluh ribu tentara elite Persia. Hal ini salah satu momen paling cemerlang dalam  sejarah Yunani kuno.

Jika ditinjau kembali, hal ini terbukti sebagai perjuangan untuk membela Peradaban Barat itu sendiri. Meskipun pertempuran itu sendiri kalah, perang tersebut akhirnya dimenangkan.