Nationalgeographic.co.id—Jika Anda pernah bertanya pada diri sendiri, “Mengapa gergaji mesin diciptakan?” Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa itu bukan untuk memotong kayu. Gergaji mesin pertama awalnya diciptakan untuk membantu persalinan.
"Kedengarannya mengerikan. Memang benar," kata Dr. Anthony Tizzano, dokter kandungan-ginekologi di Ohio. Tizzano memiliki salah satu koleksi pribadi artefak yang berkaitan dengan ginekologi dan buku kedokteran terluas di Amerika Serikat. Semua koleksinya itu disimpan di Museum Obstetri, Ginekologi, Barang Antik Medis & Sejarah Kesehatan Wanita Tizzano.
Meskipun terkesan mengerikan, gergaji mesin medis yang ditemukan pada saat itu memainkan peran yang menyelamatkan nyawa saat melahirkan. Di sama itu, tidak ada pilihan yang lebih aman dari penggunaan gergaji mesin ini dalam kasus persalinan terhambat.
Persalinan di masa lalu
Wanita telah melahirkan bayi sejak awal mula umat manusia. Namun di masa lalu, persalinan sangatlah sulit sebelum adanya kemajuan medis modern seperti antibiotik, anestesi, dan praktik kebersihan.
Jika seorang wanita mengalami komplikasi saat melahirkan, hal ini dapat mengancam nyawa. Operasi caesar jarang dilakukan karena dianggap berbahaya bagi ibu dan bayi karena tingginya risiko infeksi. Jadi, dokter terpaksa mencoba metode alternatif.
Pada tahun 1770-an, dokter Prancis Jean-René Sigault menemukan solusi yang memungkinkan untuk melahirkan bayi yang terjebak di jalan lahir. Sigault terinspirasi oleh tulisan Severin Pineau, seorang ahli bedah Prancis di akhir tahun 1500-an. Ia menggambarkan diastasis pubis (pemisahan atau dislokasi simfisis atau sendi pubis) pada wanita hamil.
Ide Sigault adalah melakukan pembedahan untuk memisahkan sendi panggul untuk membuat lubang yang lebih besar di panggul. Jika berhasil, bayi bisa melewati jalan lahir.
Pada bulan Oktober 1777, Sigault dan asistennya Alphonse le Roy menguji metode ini pada pasien pertama. Madame Souchot berusia 40 tahun dengan panggul yang mengecil karena rakitis yang menghalanginya untuk melahirkan melalui vagina. Dia telah kehilangan empat bayi. Komunitas medis mengira dia tidak memiliki peluang untuk melahirkan bayi hidup tanpa operasi caesar. Namun, operasi caesar kemungkinan besar akan membuatnya kehilangan nyawa.
Sigault memotong pubis Souchot, berhasil melakukan apa yang disebut simfisiotomi pertama. Baik nyawa ibu maupun bayinya terselamatkan. Dan simfisiotomi segera menjadi rutinitas bagi wanita yang mengalami persalinan terhambat.
Dua dokter asal Skotlandia menyempurnakan simfisiotomi
Pada tahun 1785, dokter dan dokter kandungan Skotlandia John Aitken dan James Jeffray menyempurnakan metode simfisiotom. “Mereka menggunakan alat yang kemudian dikenal sebagai gergaji fleksibel Aitkens,” tulis Jennifer Walker-Journey di laman How Stuff Works.