Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sejarah Kekaisaran Tiongkok yang kaya dan beragam, hanya sedikit era yang mampu menandingi kemajuan teknologi Dinasti Ming.
Periode Ming, dari tahun 1368 hingga 1644, menjadi saksi perubahan besar dalam sejarah Tiongkok. Mulai dari pembangunan Tembok Besar Tiongkok yang terkenal, Kota Terlarang, dan pelayaran melintasi Samudra Hindia hingga Teluk Persia dan Indonesia.
Periode sejarah Kekaisaran Tiongkok ini identik dengan eksplorasi, konstruksi, dan seni.
Tembok Besar Tiongkok: benteng perbatasan Dinasti Ming
Dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, Tembok Besar Tiongkok membentang sepanjang lebih dari 21.000 kilometer.
“Dari perbatasan Rusia di utara hingga Sungai Tao di Selatan. Dan hampir sepanjang seluruh wilayah perbatasan Mongolia dari Timur ke Barat,” tulis Chester Ollivier di laman The Collector.
Fondasi paling awal dari tembok ini diletakkan pada abad ke-7 SM. Bagian-bagian tertentu disatukan oleh Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin. Namun, sebagian besar Tembok Besar yang kita kenal sekarang dibangun pada zaman Dinasti Ming.
Karena ancaman pasukan Mongol yang kuat, Tembok Besar dikembangkan lebih jauh lagi dan diperkuat di sekitar perbatasan Tiongkok-Mongol.
Saat Kaisar Hongwu menduduki takhta tahun 1368 sebagai kaisar Ming pertama, dia tahu bahwa bangsa Mongol akan menjadi ancaman. Pasalnya Dinasti Ming baru saja menggulingkan Dinasti Yuan yang dipimpin Mongol.
Hongwu mendirikan delapan garnisun luar dan garis benteng dalam di sekitar perbatasan Mongolia, dengan tujuan untuk membendung ancaman. Tindakannya itu menandai tahap pertama pembangunan Tembok Besar di era Ming.
Kaisar Yongle (penerus Kaisar Hongwu) membangun lebih banyak pertahanan pada masa pemerintahannya dari tahun 1402-1424.