Nationalgeographic.co.id - Shogun di Kekaisaran Jepang abad pertengahan merupakan diktator militer. Mereka memerintah kekaisaran melalui sistem feodal. Pengabdian dan kesetiaan militer bawahan diberikan sebagai imbalan atas perlindungan majikan atau tuannya.
Didirikan sebagai institusi oleh shogun pertama, Minamoto no Yoritomo pada tahun 1192, shogun memerintah selama tujuh abad. Pemerintahan shogun berakhir bersamaan dengan Restorasi Meiji pada tahun 1868.
Shogun pertama di Kekaisaran Jepang: Minamoto no Yoritomo
Perang Genpei (1180-1185) memberikan kemenangan Klan Minamoto atas Taira. Pemimpin Klan Minamoto, Minamoto no Yoritomo, kemudian menjadi pemimpin militer paling kuat di Kekaisaran Jepang.
Yoritomo menjadikan dirinya shogun pertama, yang bisa disebut sebagai diktator militer di Kekaisaran Jepang. “Posisi ini dipegangnya dari tahun 1192 hingga 1199,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia. Oleh karena itu, dia menjadi shogun pertama di Keshogunan Kamakura.
Shogun merupakan pihak pertama yang menawarkan sistem pemerintahan alternatif selain sistem pemerintahan kekaisaran Jepang. Gelar shogun atau 'pelindung militer' telah digunakan sebelumnya (seii tai shogun). Namun hanya merupakan gelar sementara bagi komandan militer yang berkampanye melawan Ainu pada abad ke-8. Dalam konteks itu, gelar shogun diterjemahkan sebagai generalissimo yang menundukkan orang barbar.
Gelar shogun sebenarnya pertama kali diciptakan oleh sepupu Yoritomo, Minamoto Yoshinaka. Ia memimpin pasukan Klan di Heiankyo pada tahun 1183, meskipun ia tidak menerimanya dari kaisar, seperti tradisi.
Yoritomo menyandang gelar shogun dengan makna baru yang lebih luas berkat persetujuannya dengan Kaisar muda Go-Toba. Sang kaisar menganugerahkannya sebagai imbalan atas perlindungan militer Yoritomo. Secara teknis, kaisar berada di atas shogun. Namun dalam praktiknya, justru sebaliknya karena siapa pun yang menguasai tentara juga menguasai kekaisaran.
Para kaisar memang menjalankan fungsi seremonial. Dan shogun membutuhkan dukungan kaisar untuk memberikan lapisan legitimasi pada pemerintahan mereka sendiri.
Perkembangan pemerintahan keshogunan di Kekaisaran Jepang
Pemerintahan keshogunan, juga dikenal sebagai bakufu, didasarkan pada hubungan feodal antara tuan dan bawahan. Di puncak kekuasaan adalah shogun atau bupati shogun. Shogun membagikan tanah kepada pengikut setianya sebagai imbalan atas dinas militer mereka.