Aturan Unik di Dunia, dari Kewajiban Mencuci Mobil hingga Tersenyum

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 27 April 2024 | 20:00 WIB
Hukum hadir, disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, beberapa undang-undang aneh tampaknya mengejutkan dan unik. Bagi sebagian orang, aturan unik itu mungkin tidak diperlukan. (Brittany Chastag/Unsplash)

Nationalgeographic.co.id - Sebagai manusia yang hidup bermasyarakat, kita memerlukan aturan-aturan yang dapat menjadi pedoman mengenai apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Tujuannya agar masyarakat dapat hidup rukun dengan sesama.

Namun karena hukum juga merupakan ciptaan manusia, maka tidak jarang terjadi kesalahan, inkonsistensi, dan ambiguitas pada hukum. Di dunia, ada beberapa hukum yang dianggap aneh bagi sebagian besar orang.

Di Milan, tidak tersenyum merupakan tindakan ilegal

Milan memiliki undang undang “bahagia”. Lebih spesifiknya, ini sebenarnya bukan undang-undang, melainkan peraturan daerah dari zaman Austro-Hungaria yang mewajibkan setiap warga Milan untuk tersenyum. Tidak jelas apakah peraturan ini juga berlaku bagi orang yang mengunjungi kota itu.

Seperti undang-undang lainnya, undang-undang ini mempunyai beberapa pengecualian. Tentu saja, pengecualian yang paling bisa dipahami adalah bagi orang-orang yang menghadiri pemakaman. Atau bagi mereka yang mendampingi anggota keluarga yang menderita penyakit serius. Selain itu, pengecualian juga berlaku bagi orang yang bekerja di rumah sakit dan pasien.

Tidak jelas mengapa peraturan tersebut diadopsi oleh pihak berwenang atau mengapa peraturan tersebut tidak dicabut. “Namun, hal ini mungkin membantu dalam menciptakan suasana bahagia di kota Italia Utara,” tulis Marc Barabas di laman The Collector.

Peraturan anti permen karet di Singapura

Singapura adalah salah satu negara paling maju di dunia, jadi Anda mungkin akan merasa aneh jika negara ini “menyatakan perang” permen karet.

Sejak tahun 1995, impor permen karet apa pun ke Singapura telah dilarang. Alasan embargo ini adalah untuk meningkatkan kebersihan kota. Juga menghindari pengeluaran uang dalam jumlah besar untuk mengorek permen karet di trotoar.

Ada beberapa pengecualian yang mengizinkan impor permen karet, terutama untuk tujuan terapeutik.

Hukuman karena tidak mematuhi peraturan tidak boleh diabaikan. “Pelanggarnya bisa dikenakan denda hingga 200.000 dolar Singapura atau bahkan bisa dipenjara maksimal 3 tahun,” tambah Barabas.

Larangan berjudi untuk Warga Monaco